Sudah sekitar 2 hari ini jagad pemberitaan diramaikan oleh berita tentang candaan Hakim Daming tentang korban perkosaan yang menuai banyak protes dan kritikan dari berbagi pihak. Melalui berbagai media,masyarakat memnyampaikan kecaman terhadap calon Hakim Agung yang dianggap tidak sensitif terhadap masalah tersebut,sehingga melontarkan candaan yang melukai banyak pihak.
Pagi tadi,saya sempat melihat cuplian berita permintaan ma'af dari pak Daming. Yang dengan berurai air mata mengakui kekhilafannya,serta meminta ma'af telah melontarkan candaan tersebut.
Apakah masalah kemudian selesai? Entahlah. Sepertinya beberapa pihak masih belum marasa 'puas' hanya dengan permintaan ma'af tersebut,dan mungkin pak Daming masih harus menerima hukuman atas kelalaiannya menjaga ucapannya.
Candaan atau humor adalah hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh orang seperti saya,yang notabene adalah public speaker. Meski saya pribadi juga menyarankan agar setiap orang menguasai ilmu bercanda. Bercanda ini jika dilakukan secara tepat,mampu membuat suasana kebersamaan menjadi lebih hangat,bahkan membuat kita menjadi lebih akrab. Namun kita tentu pernah mengalami atau melihat,bahwa bercanda yang tidak pada tempatnya tentu akan menjadi bumerang buat kita sendiri. Salah satu contohnya saat ini adalah Hakim Daming.
Seperti juga berkomunikasi,bercanda ini sebenarnya bisa dilatih terlebih dahulu sebelum disampaikan. Saya misalnya,setiap kali akan tampil selalu menyiapkan terlebih dahulu materi candaan saya. Baik itu isinya,maupun cara saya menyampaikan candaan tersebut. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kondisi tertentu kita tidak sepenuhnya bisa mengontrol apa yang keluar dari bibir kita,hal ini terutama dalam aktifitas keseharian kita.
Lalu bagaimana agar dalam aktifitas keseharian kita setiap kata atau candaan yang spontan keluar tidak menjadi bumerang bagi kita? Maka tidak ada cara lain kecuali senantiasa membiasakan diri untuk hanay mengeluarkan kata-kata dan candaan yang baik,serta membersihkan hati kita dari hal-hal yang bisa membuat kita mengeluarkan kata-kata atau candaan yang tidak baik. Saya percaya bahwa 90% kehidupan kita ini memang dilakukan oleh pikiran bawah sadar kita,atau yang lebih kenal dengan istilah kebiasaan. Maka jika kita senantiasa membiasakan diri untuk berpikir baik,berkata baik,dan bercanda dengan baik,maka insya Allah kita akan terhindar dari kata-kata yang akan 'menusuk' diri kita sendiri.
Saya masih terus belajar untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak baik dalam keseharian saya. Saya memulainya dari hal yang kecil dan sederhana. Karena saya suka update status facebook,maka saya terus berlatih agar status yang saya buat adalah senantiasa dengan kata-kata yang baik. Begitupun saat ngetuit ataupun menulis blog,hanya kata-kata yang baiklah yang akan saya posting. Saya selalu mengingatkan diri saya sendiri,bahwa setiap status yang saya tulis itu akan dibaca oleh sekian ribu teman fb saya,dan mungkin ribuan lainnya yang tidak berteman dengan saya secara langsung. Bagi saya,ini fakta yang kerapkali terlupakan oleh sebagian dari kita.
Dampaknya??? Silahkan anda coba melakukannya.
Teteup Semangat !!!
16012013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar