19 tahun berkarier sebagai Penyiar Radio, 17 tahun sebagai Master of Ceremony, dan sempat beberapa tahun sebagai presenter, memberikan kesempatan pada saya untuk bertemu dan belajar pada beragam profesi. Salah satu yang menjadi perhatian saya sejak awal adalah kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan, atau dalam istilah kerennya adalah Public Speaking. Hal ini dikarenakan profesi yang saya tekuni memang bersentuhan langsung dengan kemampuan berkomunikasi.
Sebagai Penyiar Radio,saya kerap harus mewawancarai narasumber yang datang dari berbagai latar belakang profesi. Secara tidak sengaja sebenarnya saya sedang menguji wawasan dan kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan dan atau berkomunikasi. Sementara sebagai Master Of Ceremony, saya seringkali melihat secara langsung para pemberi sambutan. Entah itu mereka adalah birokrat, pengurus organisasi, ataupun yang lainnya.
Tantangan yang kerap saya dapatkan adalah ketika harus mewawancarai narasumber yang tidak menguasai materinya. Atau yang lebih parah lagi adalah narasumber yang suka gak nyambung. Tidak sedikit narasumber yang saya temui itu memberikan jawaban yang tidak sesui dengan pertanyaan yang saya ajukan. Jadi sayalah yang harus bekerja keras memberikan pemahaman, agar jawabannya bisa nyambung. Kalau sudah begini, sekeras apapun saya berusaha memperbaiki keadaan, pendengar akan tetap tahu kualitas narasumbernya.
Dalam banyak kesempatan lain sebagai Master of Ceremony, saya seringkali menemukan mereka yang terbata-bata saat berbicara di depan Publik, terutama ketika menyampaikan laporan ataupun memberikan sambutan. Atau anda mungkin juga pernah menemukan dan merasakan sambutan yang terasa sangat membosankan, bahkan membuat anda tertidur.
Pertanyaan pertama saya adalah, apakah anda merasa nyaman jika harus mendengar orang lain berbicara terbata-bata, tanpa ekspresi, intonasinya datar, dan banyak hal lainnya yang membuat apapun yang disampaikannya membuat anda mengantuk? Saya yakin kebanyakan anda akan menjawab TIDAK.
Pertanyaan saya berikutnya adalah, jika anda berada dalam posisi yang harus berbicara di depan orang lain, yakinkah bahwa anda tidak akan melakukan hal yang sama seperti yang saya sampaikan diatas?
Jika benar setiap orang adalah pemimpin, maka itu berarti setiap orang akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara di depan orang lain. Memberikan sambutan, menyampaikan ide, memimpin rapat, presentasi, atau mungkin hal yang paling sering kita lakukan sehari-hari adalah berbicara dan menyampaikan pesan ke orang lain, yang saya yakin setiap orang pasti melakukannya.
Terlepas dari profesi saya yang memang membutuhkan keterampilan Public Speaking, saya punya alasan tersendiri kenapa saya menganggap belajar Public Speaking itu penting, sehingga membuat saya mengambil berbagai sertifikasi non formal. Mulai RHt, NLP Pract., sampai mengambil kelas Public Speaking di Tantowi Yahya Public Speaking School. Alasan utama saya adalah karena saya tidak mau lawan bicara atau audience saya merasakan ketidak nyamanan seperti yang sering rasakan.
Jadi, apakah Public Speaking itu (Gak) Penting?
Nah, silahkan anda sendirilah yang menentukan pilihan jawabannya.
@RyanWidiyantoMI
PIN BB 29D566B1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar