Ayo menulis lagi...

Alhamdulillah akhirnya saya bisa mulai menulis lagi,hehehehe....

Memangnya selama ini kenapa gak bisa menulis mas Ryan? pasti itu pertanyaan yang muncul di benak anda. Bagi anda yang terbiasa menulis, mungkin tidak diperlukan waktu atau moment khusus untuk menulis. Bahkan seorang penulis bisa menulis tentang daun yang jatuh atau hujan yang turun meski tidak merata. Namun bagi orang yang bukan penulis,seperti saya ini,kadang butuh waktu dan moment khusus untuk bisa menulis. Misalnya harus ada kejadian khusus atau dalam kondisi yang tenang tanpa gangguan. Nah kalau saat ini,saya sedang tidak ada moment khusus,hanya memiliki waktu yang tenang untuk menulis. Maka sayapun menulis,meski saya belum tahu apa jadinya dan apa isi tulisan saya ini nanti. 

Menurut salah seorang senior penulis yang saya kenal,menulis itu gak ada rahasianya. Yang harus dilakukan agar bisa menulis adalah terus menulis. Meski banyak orang yang mencela tulisan kita,atau bingung dengan apa yang kita tulis,pokoknya menulis saja terus. Setelah menjadi kebiasaan,maka menulis itu akan semudah seperti kebiasaan berjalan yang terus menerus kita lakukan. Nah,proses terus menerus dan belajar inilah yang kadang tidak mudah untuk kita lakukan. Apalagi jika kita tidak tegas terhadap diri kita sendiri,maka menulis kerapkali menjadi sesuatu yang terabaikan di tengah kesibukan kita yang lain.

Saya sendiri cukup lama tidak menulis karena fokus dan perhatian saya lebih kepada event seminar akbar yang saya adakan. Ini bukan alasan lho ya.... tapi karena memang saya belum jadi penulis yang bisa dengan mudah menulis,maka saya belum bisa membagi konsentrasi saya dengan keharusan mensukseskan event yang saya adakan. Alhasil blog saya kosong lagi dari tulisan2 saya. Sebenarnya saya sempat beberapa kali mencoba untuk menulis,namun selalu saja berhenti di tengah jalan karena ada hal2 yang berhubungan dengan event seminar yang menuntut perhatian lebih dari saya. Dikarenakan saya memang belum terbiasa menulis sambil mengerjakan atau memikirkan hal lain,maka saya akhirnya harus memutuskan salah satunya.

Menulis bagi saya adalah sebuah keterampilan yang seharusnya juga dilatih dan digunakan terus- menerus. Maka tidak salah jika banyak orang yang saya kenal yang memberi saran agar saya terus menerus secara rutin menulis,agar saya terbiasa untuk menulis. Jika telah terbiasa nantinya,maka menulis itu akan menjadi terasa mudah dan menyenangkan. 

Mengenai keterampilan dan kebiasaan yang terus menerus dilakukan ini,saya jadi ingat dengan istri saya yang juga seorang MC. Karena sudah cukup lama tidak menerima tawaran untuk job MC,maka dia menjadi sangat merasa tidak nyaman ketika beberapa hari yang lalu ditunjuk dan mendapat tugas dari pimpinan untuk memandu sebuah acara. Saya yakin,rasanya tidak jauh berbeda dengan ketika pertama kali dia ngeMC dulu. Namun karena setidaknya dia sudah pernah bisa dan terbiasa,hal tersebut bisa dilaluinya dengan baik

Maka kini saya mulai lagi kebiasaan menulis ini. Mengasah keterampilan dengan terus menerus menulis,meski kadang yang saya tulis juga bukan hal penting atau enak buat dibaca. Kalau nanti saya terbiasa menulis,tentunya saya berharap tulisan saya akan bisa lebih enak dibaca dan menjadi manfa'at buat yang baca. Tetapi sementara ini,ijinkan saya tetap menulis. Karena dengan hanya terus menerus menulis inilah saya akan menjadi semakin terampil menulis.

Halah...... malah mbulet.....

Ayo,pokoke podo nulis yo.....

Ryan Widiyanto

Public Speaking Coach

WE Training Center & Organize

150212