"Yah,bunda pulangnya rada terlambat ya,,, dapat pekerjaan ngisi suara lagi dari mas X. Minta selesainya besok,tapi bunda kerjakan hari ini aja ya?!". Begitu suara bunda di telepon pagi ini. Sejak pagi tadi,bunda Evi memang sudah berangkat siaran radio. Kegiatan yang sejak duduk di bangku SMP telah dilakoninya,jauh sebelum saya bertemu dan mengenalnya.
Tidak hanya sebagai penyiar radio,sjak lama,bunda Evi memang dikenal sebagai pengisi suara atau istilah kerennya adalah Voice Over. Hal ini dikarenakan karakter vokal yang sangat khas,serta kemampuannya dalam mengolah kata yang merupakan hasil latihan bertahun-tahun sebagai penyiar radio dan MC. Sampai saat ini,entah sudah berapa banyak film dokumenter atau company profile yang menggunakan suara bunda Evi. Jika dulu lebih sering mengisi suara untuk film dokumenter produksi TVRI,kini suara bunda Evi lebih sering diminta oleh beberapa PH yang ada di kota Samarinda dan sekitarnya.
Hehehehe,,, saya gak tau pasti apakah memang berhubungan atau saya yang maksain supaya ada hubungannya. Tapi yang jelas,saya melihat sosok bunda Evi itu seperti juga ibu Ainun Habibie,seperti dalam film Habibie & Ainun yang kami tonton. Yang terutama adalah tentang keberanian dan keikhlasan seorang istri untuk mendampingi dan mendorong suaminya untuk selalu lebih maju.
Mungkin tidak banyak yang tahu,bahwa dalam banyak hal bunda Evi lebih banyak memiliki kelebihan dibandingan saya. Berulang kali mendapatkan kesempatan untuk maju dan menjadi besar,namun bunda Evi tetap memilih untuk berada disamping saya,bahkan lebih sering berada di belakang saya. Padahal jika bunda Evi mau,ia bisa menjadi jauh lebih besar daripada saya sekarang. Beberapa kali kesempatan untuk membesarkan diri datang dari kerabat dan sahabat di ibukota negara,baik sebagai penyiar radio maupun sebagai Voice Over,namun bunda Evi tetap memilih untuk mendampingi langkah saya dalam upaya menggapai impian.
Seperti juga ibu Ainun Habibie,bunda Evi itu luar biasa. Disaat banyak wanita meneriakkan emansipasi dan persamaan hak,serta terus berupaya mengejar karier tertinggi mereka,ibu Ainun dan bunda Evi lebih memilih untuk mendampingi dan menjadikan suaminya hebat. Pilihan yang sungguh tidak mudah,apalagi jika mereka memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menjadikan diri mereka sendiri hebat. Seperti juga pak Habibie yang begitu bahagia dan bersyukur memiliki ibu Ainun,saya juga bahagia dan bersyukur karena memiliki bunda Evi.
Saya yakin,sangat banyak istri-istri luar bisa seperti ibu Ainun & bunda Evi. Dan ini tentu menjadi tantangan bagi para suami,tidak hanya untuk terus menghebatkan diri,tapi juga menjadi suami terbaik bagi istrinya yang luar biasa. Jika kita bersungguh-sungguh melakukannya,saya yakin kita bisa.
Teteup Semangat !!!
05012013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar