Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk berbagi sedikit pengetahuan dan pengalaman saya seputar Public Speaking bagi sahabat2 saya di Borneo Hypnotis Community Samarinda. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang luar biasa menegangkan. Bukan apa2, sebagian besar sahabat saya di komunitas ini ada adalah para senior di bidang Hypnotis. Itu artinya, sesungguhnya mereka juga adalah yang sudah senior di bidang komunikasi, karena Hypnotis sesungguhnya adalah bagian dari ilmu komunikasi. Beberapa diantara mereka sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi, baik sebagai entertainer panggung maupun sebagai trainer. Beberapa diantara sahabat saya ini bahkan sudah memegang sertifikat sebagai trainer dari lembaga training nasional. Bayangkan, saya harus tampil diantara sahabat2 yang luar biasa ini, sementara saya sendiri tidak memiliki sertifikat sebagai trainer di pengetahuan yang akan saya bagi ini.
Itu artinya mas Ryan memang tidak pernah belajar secara formal pengetahuan tentang Public Speaking?
Jika pertanyaan itu kemudian muncul di pikiran anda, maka dengan tegas saya jawab, yups anda benar. Saya memang tidak pernah belajar secara formal ilmu tentang Public Speaking. Kalaupun pernah duduk di bangku kuliah jurusan Public Relation, itupun saya hanya mampu bertahan sampai semester 4 saja. Itu adalah akibat keterlambatan saya masuk kuliah, sehingga saya telah lebih dulu mendapatkan pengetahuan secara praktek dari teori yang saya pelajari selama 4 semester di bangku kuliah. Pelajaran yang sesungguhnya justru saya dapatkan dari perjalanan karier saya sebagai penyiar, MC, maupuan sebagai karyawan di beberapa perusahaan. Kesempatan belajar di berbagai seminar maupun training seputar Public Speaking justru lebih banyak saya dapatkan ketika menjalankan tugas sebagai MC, yang kemudian berbonus kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan tersebut secara gratis namun tanpa mendapat sertifikat. Maka wajar saja jika hati kecil saya melakukan pembenaran atas ketegangan yang saya rasakan, meski itu bukanlah alasan bagi saya untuk menghentikan langkah.
Jujur saja, awalnya saya berharap sebagian besar peserta berasal dari luar komunitas yang juga saya ikuti ini, atau setidaknya jumlahnya seimbang. Namun ternyata antusiasme justru datang dari sahabat2 terdekat saya. Maka ibarat kata terlanjur basah, ya sudah.... saya lanjutkan dengan mandi sekalian. Maka jadilah saya yang harus menyesuaikan materi agar sesuai dengan kebutuhan sahabat2 saya ini. Agar materi saya tidak 'hambar' seperti ibarat pepatah menggarami lautan, karena sesungguhnya mereka juga telah mempelajarinya entah secara sengaja maupun tidak. Meski sudah berulang kali tampil di depan publik untuk sharing materi, namun ini adalah pengalaman yang luarbiasa buat saya, karena sebagian besar perserta sudah saya kenal dan memiliki kemampuan yang sesungguhnya lebih dari saya. Hal itulah yang menjadikan sharing kali ini adalah pengalaman yang cukup menegangkan bagi saya.
Alhamdulillah.....
Meski dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, para sahabat menerima dengan baik materi yang saya bagikan. Meski sebenarnya secara pribadi juga bingung, apakah mereka mengerti dan cukup puas dengan apa yang saya sampaikan. Kenapa begitu? Karena tidak ada satupun pertanyaan ataupun pernyataan yang muncul dari meteri yang saya sampaikan, padahal saya sudah membuka diri seluas-luasnya untuk menerima pertanyaan. Tidak hanya pertanyaan, bahkan koreksi, cacian, atau apapun namanya sudah saya siapkan tempatnya di hati saya untuk menerimanya. Hal ini memang biasa saya siapkan, agar saya mendapatkan feedback dari apa yang saya bagikan. Tanpa feedback berarti, saya hanya bisa berharap, para sahabat bisa menemukan manfa'at dari materi yang saya bagikan, meski hanya sedikit. Semoga..... Saya sendiri tidak yakin kalau para sahabat saya merasa puas, karena saya sendiri merasa bukanlah alat pemuas. Hehehe......
Meski dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, para sahabat menerima dengan baik materi yang saya bagikan. Meski sebenarnya secara pribadi juga bingung, apakah mereka mengerti dan cukup puas dengan apa yang saya sampaikan. Kenapa begitu? Karena tidak ada satupun pertanyaan ataupun pernyataan yang muncul dari meteri yang saya sampaikan, padahal saya sudah membuka diri seluas-luasnya untuk menerima pertanyaan. Tidak hanya pertanyaan, bahkan koreksi, cacian, atau apapun namanya sudah saya siapkan tempatnya di hati saya untuk menerimanya. Hal ini memang biasa saya siapkan, agar saya mendapatkan feedback dari apa yang saya bagikan. Tanpa feedback berarti, saya hanya bisa berharap, para sahabat bisa menemukan manfa'at dari materi yang saya bagikan, meski hanya sedikit. Semoga..... Saya sendiri tidak yakin kalau para sahabat saya merasa puas, karena saya sendiri merasa bukanlah alat pemuas. Hehehe......
Terimakasih untuk Master Panca yang berkenan mengorganize seminar saya.
Terimakasih untuk Master Rio dan Hendrick yang membantu jalannya seminar.
Terimakasih untuk Master Dion sebagai ketua BHC yang berkenan hadir dan ikut sibuk.
Terimakasih untuk Master Abdillah yang tetap support meski wajahnya tidak muncul saat seminar.
Terimakasih untuk para Master & sahabat yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang sudah berkenan meluangkan waktu dan biaya untuk mendengarkan saya berbagi pengalaman. Semoga ada manfa'at dari pengetahuan dan pengalaman yang saya bagi.
Berbagilah meski sedikit yang anda miliki, bisa jadi itu sangat berarti bagi mereka yang tidak memiliki.
salam SuksesMulia.
Teteup Semangat !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar