Selamat datang.
Blog ini saya buat sebagai bentuk keyakinan saya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi manfa'at bagi orang lain, bisa jadi melalui berbagai pengalaman pribadi yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Perbedaan sudut pandang seharusnya membuat kita menjadi semakin kaya dan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap sebuah pilihan.
Terimalah blog yang sederhana ini dengan keterbukaan pikiran agar menjadi manfa'at jika itu baik, dan jika tidak baik maka abaikanlah.

Teteup Semangat !!!

Senin, 07 November 2011

Tukang ngompor(i)







Salah satu bakat terpendam yang ternyata saya miliki adalah menjadi tukang ngompor(i),bukan tukang kompor. Jika tukang kompor kerjanya memperbaiki kompor,maka sebagai tukang ngompori,kegemaran saya adalah manas2i dan membakar mereka yang dekat2 dengan saya.
Kalau begitu,saya berbahaya dong?
Jawabnya sangat tergantung,dan dilihat dari sudut pandang mana dulu. Hehehehe....


Sebagai orang yang kerapkali menerima curhat berbagai masalah dari orang2 yang ada di sekitar saya,saya memiliki 'harta' berupa segudang cerita dan pengalaman,yang memang lebih banyak saya dapatkan dari curhat mereka. Kadang diantara mereka yang curhat sebenarnya sudah tahu solusi dari masalah yang mereka curhatkan,hanya saja membutuhkan dorongan dan keberanian untuk mengambil pilihan dan menjalaninya. Pada saat itulah,kegemaran dan bakat saya sebagai tukang ngompor(i) kerap muncul. Apalagi jika memang ternyata dia telah memiliki bekal cukup dan kemampuan untuk menjalaninya. Belajar dari pengalaman pribadi dan banyak orang lain,langkah pertama kadang memang harus dipaksakan. Karena dalam kondisi terpaksa,dan tidak mampu lagi untuk menghindar,maka kemampuan itu seringkali muncul secara maksimal.

Sejak beberapa waktu yang lalu,salah seorang sahabat saya menyampaikan keinginannya untuk menjadi seorang trainer,khususnya seputar pikiran bawah sadar. Sesuatu yang memang menjadi keahliannya. Sejak itu saya memintanya untuk membuat cv dan menyerahkan kepada saya,sebagai acuan saya untuk membantunya melangkah lebih jauh. Bukannya menyerahkan cv,ia justru banyak bertanya seputar cara dan syarat menjadi seorang pembicara publik.
Meski dengan segala keterbatasan dan kemampuan,saya berusaha memberi gambaran tentang hal2 yang sebaiknya diperhatikan sebagai seorang public speaker. Dan setelah beberapa kali bertemu,diskusi,dan sharing,saya akhirnya meminta agar ia segera membuat materi seminar atau training sesuai dengan kemampuan dia.

Sehari,dua hari,tiga hari,sampai dengan seminggu kemudian ternyata materi itu belum juga jadi. Padahal (katanya) ia sudah memiliki materi master yang hanya perlu disesuaikan dengan style dirinya.
"Belum selesai mas,rasanya kog belum sempurna" jawabnya via BBM saat saya tanya.
Mendadak saya ingat dengan pesan bang Jay 'teroris' saat saya mintai pendapat tentang saya pribadi yang tidak pernah merasa puas dengan materi ppt yang saya buat. "Tidak ada materi yang sempurna mas,karena materi harus terus mengalami penyempurnaan". Maka kalimat itu jugalah yang saya sampiakan kepada sahabat saya itu. Dan sungguh manjur,ia berjanji akan bertemu besok untuk memperlihatkan dan sharing materinya. Maka kami bertemu keesokan harinya,dan sharing seputar materi ppt yang sudah ia buat untuk seminar maupun training. Dengan segala keterbatasan yang ada,saya berusaha memberi masukan agar antara materi dan kemampuan dia bisa sesuai. Setelah itu saya berjanji akan mencarikan tempat baginya untuk bisa 'latihan', sebelum nantinya benar2 menjual materi seminarnya.

Lalu sebuah kesempatan yang tidak terduga datang. Saya mendapatkan tugas negara untuk melakukan sosialisasi P4GN pada sebuah acara pesantren kilat untuk MI dan MTs. Seperti biasa,dalam setiap kesempatan sosialisasi P4GN saya selalu menyertakan materi motivasi di dalamnya,dan sebagian juga tentang kekuatan pikiran bawah sadar. Awalnya saya sempat ragu ketika akan menghubungi sahabat saya tersebut,bukan apa2,tantangan berbicara di hadapan anak2 jauh lebih tidak mudah dibandingkan mereka yang sudah remaja dan dewasa. Namun mengingat kembali aktifitasnya yang juga kerap bermain magic dan stage hypno maka saya memiliki keyakinan bahwa bekalnya sudah cukup untuk action.

Luar biasa.
Dia menerima tantangan tersebut,padahal waktunya tidak kurang dari 24 jam untuk melakukan persiapan,dan ini adalah penampilan pertama dia harus berbicara sebagai seorang pemateri dan bukan sebagai entertaint. Untuk lebih mematangkan konsep dan materi,kami kemudian bertemu untuk sekedar berbagi materi,waktu,dan berlatih bersama. Dari sekitar 1,5 jam waktu yang diberikan,saya memberikan jatah kepadanya setengah jam untuk bicara. Dan ini sebenarnya waktu yang tidak sebentar bagi seseorang yang baru akan mulai berbicara sebagai pemateri. Dan ini akan menjadi siksaan panjang jika seseorang benar2 tidak memiliki bekal untuk tampil. Sebelumnya saya sampaikan bahwa ini adalah tugas negara,jadi tidak ada imbalan yang akan diterima,namun ia bisa menjadikan ini sebagai sarana untuk berlatih. Ia menyatakan setuju dan siap tampil. Selanjutnya sebelum berpisah malam itu,pesan saya hanya satu,datanglah tepat waktu,meski nanti acaranya bisa saja tidak tepat waktu.

Dan hari itu,kamis 11 agustus 2011,kembali tercatat sebuah peristiwa seru,karena seorang sahabat kembali menjadi korban saya sebagai tukang ngompor(i). Waktu setengah jam yang saya berikan ternyata betul2 bisa dimaksimalkannya,bahkan sepertinya ia sangat menikmati perannya berbicara diantara kemeriahan anak usia SD dan SMP itu. Ternyata bekal sebagai entertaint cukup membantunya untuk tampil baik meski dengan penampilan yang berbeda dari yang biasanya ia lakukan. Jikapun masih terdapat kekurangan,merupakan hal yang wajar sebagai orang yang pertama tampil menyampaikan materi,lha wong yang lama dan sering tampil aja juga masih selalu kurang dan harus terus banyak belajar. Yang jelas,2 jempol saya ternagkat untuk sahabat saya yang satu ini. Yang bersedia dan mengikhlaskan dirinya untuk saya bakar. Hahahahahaha.....

Sebenarnya sahabat saya ini ternyata sudah memiliki bekal yang sangat banyak untuk menjadi seorang trainer. Jadi yang sebenarnya diperlukan adalah kesempatan untuk sebanyak mungkin 'latihan' atau tampil diberbagai kesempatan. Jika sudah kondang dan kualitas kita dikenal,maka hal tersebut bukan sesuatu yang susah,coz biasanya tawaran akan banyak mengalir. Lalu bagaimana jika kita belum dikenal,dan orang belum tahu kualitas kita? Jika saya,yang saya lakukan adalah sebanyak mungkin 'mencuri' kesempatan untuk tampil,tidak peduli dibayar atau gratis. Pokoknya cari nama dulu,tunjukkan kualitas dulu,ntar juga duitnya datang sendiri.

Itu juga yang saya lakukan ketika mulai terjun ke dunia public speaking,baik sebagai penyiar,presenter,MC,maupun sebagai trainer. Dari yang awalnya 2 M (Makasih Mas),kemudian berlanjut menjadi 4 M (Makasih Mas Ma'af Merepotkan),hingga kini akhirnya cukup untuk jajan bakso sama es teler berdua istri.
Tapi itu juga pilihan sech. Saya juga akan tetap menghargai apapun pilihan anda. Dan jika anda sepaham dengan saya,bersedia menerima tantangan untuk 'berlatih' dan tampil tanpa mengedepankan materi,maka mendekatlah dan rasakan bagaimana anda akan terbakar pada akhirnya. Tenang saja,saya tidak akan membakar anda tanpa bekal apa2. Karena supaya anda merasa nyaman saat terbakar,sebelumnya saya akan menyiapkan anda sampai siap untuk dibakar.

Bagi saya,cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan adalah dengan senantiasa menggunakannya dalam setiap kesempatan yang kita dapatkan.

12 Ramadhan 1432 H.

Teteup Semangat !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar