Selamat datang.
Blog ini saya buat sebagai bentuk keyakinan saya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi manfa'at bagi orang lain, bisa jadi melalui berbagai pengalaman pribadi yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Perbedaan sudut pandang seharusnya membuat kita menjadi semakin kaya dan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap sebuah pilihan.
Terimalah blog yang sederhana ini dengan keterbukaan pikiran agar menjadi manfa'at jika itu baik, dan jika tidak baik maka abaikanlah.

Teteup Semangat !!!

Selasa, 18 Oktober 2011

TERUSLAH BERBUAT BAIK.

Aku sudah lupa dimana pertama kali aku membaca kalimat tersebut.
KARENA KEBAIKAN YANG KITA LAKUKAN, PASTI AKAN BERBUAH YANG SAMA DI KEMUDIAN HARI.
Aku selalu percaya dengan hal tersebut.
Berawal dari panggilan ngeMC untuk istriku pada sebuah acara safety contest di salah satu anak perusahaan penghasil pupuk terbesar di indonesia, aku mulai memperkenalkan diri. Dengan maksud untuk membuat acara agar lebih meriah, istriku meminta ijin pada panitia agar diperkenankan untuk berduet MAUT denganku. Meski panitia awalnya keberatan karena nilai kontrak yang hanya untuk 1 orang saja, mereka akhirnya mengijinkan dengan catatan panitia tidak akan mengeluarkan biaya tambahan untuk hal tersebut. Buat aku sech gak masalah bangets, aku cuman pengen acara yang dipandu istriku sukes, cuman itu. Lagian sebagai suami dan manager yang baik, aku harus mendukungnya bukan?!
Begitulah awalnya...

Selalu ada waktu.

Apakah anda sudah menemukan impian hidup anda yang sesungguhnya?
Sebuah kebahagiaan yang tak terkira jika saat ini anda telah mampu menemukan dan hidup dalam kehidupan yang menjadi impian anda sesungguhnya. Sungguh tidak banyak orang yang bisa menemukan, menikmati, dan hidup dalam kebahagiaan sebuah impian yang tercapai. Sebagian diantara anda mungkin masih belum menemukan impian anda yang sesungguhnya, atau tidak sedikit yang sedang berjuang untuk menggapai impian2 mereka.

Beberapa waktu lalu, ketika memberi materi untuk sebuah perusahaan asuransi, saya bertemu dengan seorang pemuda yang punya impian luar biasa. Ia berkeinginan untuk menjadi seorang agent asuransi terbaik bukan hanya di kotanya, tapi se indonesa. Dalam kesempatan tersebut, ia meminta waktu untuk sharing dengan saya. Ia kemudian secara panjang lebar bercerita tentang apa yang mejadi cita-cita dan impiannya, dan kemudian mengakhiri ceritanya dengan sebuah pertanyaan singkat, "Apakah itu mungkin mas Ryan?".


Saya tidak mau hanya terlihat sangat sukses.

Alhamdulillah, dalam 2 tahun terakhir ini saya bertemu dengan banyak orang2 hebat dan luar biasa, dalam lingkungan yang tidak kalah hebat dan luar biasanya. Diawali dengan bergabungnya saya dalam kelompok pengusaha 'GILA' EU, yang kemudian juga membawa langkah saya berkenalan dengan para pengurus dan member TDA. Dua lingkungan inilah yang menjadi tempat saya berinteraksi selama ini, dan membantu saya belajar tidak hanya dunia wirausaha, tapi juga kehidupan yang sesungguhnya. Dalam dua dunia ini saya banyak bertemu mentor, provokator, inspirator, dan berbagai orang hebat dengan bermacam sebutan yang senantiasa memberi dan berbagi energi positif.

Sejak lama saya memang sangat suka berinteraksi dengan orang lain, dengan siapa saja tanpa terkecuali. Dalam setiap kesempatan, saya selalu terlihat akrab bahkan dengan orang yang baru saya kenal sekalipun. Dan setiap kali itu pula, saya selalu berusaha menggali lebih dalam tentang apa yang diketahui orang tersebut. Saya selalu yakin, pasti ada sesuatu yang bermanfa'at yang bisa saya dapatkan dari interaksi dengan setiap orang. Hal ini yang membantu saya mendapatkan lebih banyak dibandingkan teman2 saya yang lain, alhamdulillah. Belakangan saya baru tahu, setelah mengikuti Training For Trainer beberapa waktu lalu, ini adalah salah satu anugerah yang Allah berikan pada saya yang memiliki mesin kecerdasan Thinking, yaitu mencari data dan fokus pada proses.


Pilahlah teman2 anda.

Akhir-akhir ini saya mulai menghide (menyembunyikan) status beberapa teman Fb saya. Kenapa? karena statusnya hampir selalu negatif. Saya percaya bahwa hidup ini tak selamanya menyenangkan, dan ada saja hal2 yang membuat kita menjadi merasa tidak nyaman, bete, kesal, dll, dsb. Tapi coba kita gali lebih dalam lagi, seberapa sering sech itu terjadi pada kita? Jika memang sudah terlalu sering, mungkin saatnya kita harus instropeski diri. Jangan2 sikap dan cara kita memandang suatu hal yang membuatnya menjadi negatif. Maksud saya begini, bisa saja itu adalah hal yang biasa kita alami namun karena kita memandang secara negatif maka yang muncul adalah perasaan negatif. Contoh sederhananya adalah kerja, udara, menunggu, dan banyak yang lainnya.


Pelajaran dari perjalananku hari ini.

Siang tadi mendadak saya di telpon oleh seorang sahabat yang meminta bantuan untuk menemaninya meeting keluar kota, sekaligus juga mengecek salah satu kantor cabangnya di Balikpapan. Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 ketika mobil yang kami kendarai mulai bergerak melaju meninggalkan kota Samarinda. Seperti biasa, perjalanan kami isi dengan obrolan dan sharing seputar bisnis kami masing2. Ia sendiri mulai rapat jam 16, namun sebelumnya ia ingin bertemu dengan seorang kolega dan sekaligus mengecek salah satu kantor cabangnya. Kami prediksikan, dengan waktu tempuh rata2 2,5 jam, maka kami akan tiba di Balikpapan jam 15. Namun jika bukan hari libur, biasanya akan mampu lebih cepat sampai karena jalanan yang tidak terlalu ramai.

Ternyata perjalanan tidak semulus rencana. Menjelang setengah perjalanan, ban mobil depan sebelah kiri yang kami naiki mengalami pecah, setelah sebelumnya terbentur lubang yang cukup dalam. (Belakangan juga diketahui karena tekanan ban yang jauh diatas normal). Bersyukur kami membawa ban serep, meskipun itu ternyata tidak menyelesaikan masalah. Kenapa? Karena ban serep tersebut tidak terlalu sesuai untuk dipasang sebagai pengganti ban yang pecah. Kog bisa? ternyata itu memang bukan ban serep asli bawaan mobil. Hehehehe..... Anehnya lagi, sebenarnya dia sudah tahu terhadap kondisi itu hanya belum sempat menggantinya saja. Menunggu waktu yang tepat katanya.


Nikmatnya jadi 'tempat sampah'.

Kegemarana saya mendengar cerita orang yang berupa pengalaman hidup mereka memang sudah saya rasakan sejak kecil. Meski saya tidak tahu pasti waktu dan usia yang tepat, namun semua itu karena seringnya saya diajak oleh bapak saya dalam berbagai kegiatannya. Sejak kecil, saya sering mengikuti bapak saya hadir dalam pertemuan2 keluarga, lingkungan, maupun dalam kelomok karawitannya. Dalam setiap kesempatan, saya selalu 'menemukan sesuatu' ketika mendengar orang bercerita tentang pengalaman ataopun masalah hidup mereka.


Narsis disaat Eksis.

Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan permintaan yang tidak biasa. Dan seingat saya, ini adalah pertama kali saya temui sepanjang karier saya sebagai pembicara publik (baca : MC). Hari itu saya diminta untuk mengirimkan CV saya sebagai MC, sebagai bahan acuan mereka sebelum menggunakan jasa saya. Dan ini permintaan serius karena mereka meminta kelengkapan lain berupa dokumentasi penampilan dari berbagai event yang pernah saya kawal. Bagi saya ini bukan permintaan yang mudah, karena sedari awal berkarier di bidang ini, saya memang tidak pernah secara khusus mendokumentasikan setiap penampilan saya. Jangankan berupa gambar foto atau video, bahkan catatan tentang setiap eventpun saya tidak punya. Bayangkan, betapa tidak mudahnya saya harus mencoba mengingat kembali semua event yang pernah saya kawal semenjak tahun 1997 !


MENGAPA SAYA MENGIKUTI TFT?

Peran sebagai 'konsultan kepribadian' secara serius mulai saya tekuni ketika saya memegang program siaran 'sketsa wiramuda', di sebuah radio siaran swasta tempat saya bertugas. Acara ini memberikan kesempatan pada para pendengar untuk menyampaikan uneg2 ato masalah ato hal apa saja yang menganggu dan membebani pikiran mereka, dan terbuka bagi segala usia serta masalah apapun. Sebentar... Saya sepertinya harus meralat kata 'konsultan kepribadian'. Karena sesungguhnya tugas saya di acara tersebut hanyalah sebagai moderator yang mengatur jalannya sharing, bukan sebagai narasumber yang memberikan masukan bagi si empunya masalah. Saya sejak awal sengaja tidak menghadirkan narasumber dalam acara tersebut, karena saya ingin agar sharing itu tidak selalu harus mengandalkan masukan dari 1 narasumber saja. Kenapa? saya percaya setiap orang memiliki sudut pandang berbeda dalam menghadapi sebuah masalah, namun kunci penyelesaian harus kembali pada si empunya masalah itu. Setiap orang bisa menjadi narasumber, berdasarkan pengalaman dan sudut pandang mereka masing2.


Menerima dan mema'afkan.

Dengan mata berkaca-kaca, disodorkannya beberapa lembar kertas yang dia bawa kepadaku. Beberapa lembar foto ternyata.
"Coba mas Ryan perhatikan, apa yang tidak biasa dari foto2 tersebut" katanya kemudian.
Dengan perlahan, kuamati satu demi satu foto2 yang dia berikan.
"Coba mas perhatikan mata dan senyum mereka. Ada sorot dan senyum bahagia yang tampak disana, dan itu bukanlah sorot mata dan senyum yang lebih dari sekedar 2 orang teman yang lama tidak berjumpa" katanya dengan nada bergetar, yang kemudian dilanjutkan dengan menetesnya butiran bening dari matanya.
"Saya mengenal betul istri saya mas Ryan. Saya tahu betul ekspresi ketika dia sedang senang dan bahagia, dan itu yang saya lihat dari foto tersebut" lanjutnya berusaha tegar.


Memilih dan mendahulukan yang penting.

Hari ini, tepat sebulan yang lalu, sebuah kejadian penting yang barangkali tidak akan pernah hilang dari ingatan saya, dan akan menjadi sejarah penting dalam perjalanan hidup saya. Kejadian penting itu adalah kembalinya saya ke dunia dimana saya 'lahir' dan 'dibesarkan'. Ya, tanggal 9 september 2009 yang lalu saya kembali menekuni kembali profesi sebagai penyiar radio setelah hampir 2 tahun saya tinggalkan, karena saat itu saya ingin fokus untuk mengembangkan usaha saya. Berbeda dengan alasan saya sebelumnya, dimana aktifitas saya di dunia siaran adalah sarana untuk mengembangkan diri dan jaringan. Kali ini fokus utama saya adalah untuk mencari uang guna menutupi kebutuhan keluarga. Bekerja, itulah sebutan yang biasa kita gunakan.


MA’AFKAN SAYA BAPAK, MAMA’

Perlahan, kukendarai sepeda motorku menuju sebuah jalan di depan gedung utama kantor PT. Badak NGL Bontang. Pandanganku beredar di sepanjang jalan utama perusahaan penghasil gas alam terbesar, yang menghasilkan begitu banyak devisa bagi negaraku tercinta. Tiba2 mataku tertuju pada sosok yang tengah berdiri di marka jalan, ditengah terik matahari garang. Tidak salah lagi, dia bapakku. Hatiku menjerit menyaksikan kenyataan yang ada di depan mataku. Perlahan kusapa dirinya, kucium tangannya yang bercampur dengan aroma cat. Mataku tiba2 berkaca, seperti mata istriku yang tiba2 basah oleh air mata. Dadaku sesak, oleh sebuah penyesalan yang tak terkira. Segera aku pamit bersama istriku, meninggalkannya kembali dalam kesibukan kerjanya, mengecat marka jalan di tengah panas terik tak tertahankan.


Lakukan saja, yang terbaik.

Ada 2 pertanyaan yang kerapkali harus saya jawab setiap kali bertemu dengan seorang klien yang akan mengadakan sebuah event dan meminta saya menjadi MC, yang pertama adalah berapa fee ato honor saya dan yang kedua adalah sudah berapa lama dan seberapa sering saya menjadi MC? Meski terkesan mudah, 2 pertanyaan ini sebenarnya sangat sukar dijawab. Bukan itu saja, saya harus menjawab 2 pertanyaan itu sebanyak 2 kali juga. Pertama adalah menjawab lisan di depan calon klien, dan yang kedua adalah menjawab dengan tindakan nyata saat saya menjalankan tugas sebagai MC.


JIKA SAYA BISA, MAKA ANDA HARUS HEBAT.

Dengan tekun dan penuh perhatian, saya menyimak kalimat demi kalimat yang dibaca oleh mereka yang duduk pada bangku2 sekolah disebelahku. Sambil terus menerus berusaha mengumpulkan kekuatan dan keyakinan, bahwa sesungguhnya saya bisa melakukannya. Dadaku semakin berdebar kencang, nafasku makin tidak beraturan, ketika semakin mendekati giliranku untuk membaca. Dan aku akhirnya harus kembali menyerah, saya tidak bisa, begitu bisik hati kecilku. Perlahan kuangkat tangan mungilku, "ma'af bu,ijin ke belakang sebentar". Begitu alasanku setiap kali, dan selalu kulakukan ketika menjelang giliranku membaca buku pelajaran.

Lama2 para guru akhirnya mengetahui akal2anku ini, karena terlalu sering dan kerapkali saya lakukan di kelas, dan selalu terjadi ketika kami para murid harus bergiliran membaca buku pelajaran sekolah. Mereka tidak melarangku untuk ke belakang setiap kali, namun tetap menyuruhku membaca begitu aku telah kembali dari belakang. Aku masih ingat dengan jelas pandangan iba dari teman2 sekelasku, setiap kali saya tidak bisa menyelesaikan tugasku membaca. Beberapa teman bahkan berbaik hati menawarkan untuk mengambil ambil tugasku, namun tidak pernah diijinkan oleh guruku.


Jika lingkungan anda tidak membuat anda menjadi pribadi yang lebih baik, tinggalkan !

Selama beberapa tahun mengasuh acara curhat di sebuah stasiun radio, benar2 mambuat saya menjadi 'kaya'. Berbagai masalah dari berbagai tingkatan usia sempat menjadi topik bahasan yang menarik di acara yang bertajuk 'Sketsa Wiramuda' tersebut. Waktu 2 jam siaran seringkali dianggap kurang oleh para 'klien' yang punya masalah, sehingga kerapkali mereka minta waktu bertemu diluar jam siaran untuk membahas lebih lanjut masalah mereka. Hal ini jelas membuat kemampuan saya semakin matang dalam banyak hal, baik seputar komunikasi antar personal maupun dalam hal mengenali dan menemukan solusi dari suatu masalah. ( Alhamdulillah, setelah mengikuti Training For Trainer bersama Jamil Azzaini beberapa waktu lalu, saya akhirnya mengetahui bahwa kemampuan ini merupakan sebuah karunia Allah yang luar biasa bagi saya yang memiliki mesin kecerdasan Thinking. )


Jarak Waktu Tempuh Antara Gagal dan Berhasil.

Menurut anda, berapa jarak waktu tempuh antara kegagalan dan keberhasilan?

Satu bulan, dua bulan, atau bahkan dalam hitungan tahun?

Jika anda tekun, ternyata keberhasilan tersebut bisa anda raih hanya dalam hitungan jam! Bukan bulan apalagi tahun. Impossible?! Tidak !!! Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Sesuatu yang kita anggap tidak mungkin itu biasanya hanya karena hal tersebut diluar logika dan akal sadar kita. Banyak hal di sekeliling kita berawal dari sesuatu yang kita anggap tidak mungkin, seperti bola lampu, pesawat, telepon, dan banyak lagi yang lainnya.
Selama 2 hari “menggarap” pameran pendidikan Malaysia di salah satu hotel bintang 4 di samarinda, saya mendapatkan 2 kali pengalaman yang luar biasa dan hanya dalam hitungan jam saya telah menemukan kegagalan dan juga keberhasilan.