Selamat datang.
Blog ini saya buat sebagai bentuk keyakinan saya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi manfa'at bagi orang lain, bisa jadi melalui berbagai pengalaman pribadi yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Perbedaan sudut pandang seharusnya membuat kita menjadi semakin kaya dan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap sebuah pilihan.
Terimalah blog yang sederhana ini dengan keterbukaan pikiran agar menjadi manfa'at jika itu baik, dan jika tidak baik maka abaikanlah.

Teteup Semangat !!!

Jumat, 04 Januari 2013

Antara bunda Evi & ibu Ainun Habibie





"Yah,bunda pulangnya rada terlambat ya,,, dapat pekerjaan ngisi suara lagi dari mas X. Minta selesainya besok,tapi bunda kerjakan hari ini aja ya?!". Begitu suara bunda di telepon pagi ini. Sejak pagi tadi,bunda Evi memang sudah berangkat siaran radio. Kegiatan yang sejak duduk di bangku SMP telah dilakoninya,jauh sebelum saya bertemu dan mengenalnya.


Tidak hanya sebagai penyiar radio,sjak lama,bunda Evi memang dikenal sebagai pengisi suara atau istilah kerennya adalah Voice Over. Hal ini dikarenakan karakter vokal yang sangat khas,serta kemampuannya dalam mengolah kata yang merupakan hasil latihan bertahun-tahun sebagai penyiar radio dan MC. Sampai saat ini,entah sudah berapa banyak film dokumenter atau company profile yang menggunakan suara bunda Evi. Jika dulu lebih sering mengisi suara untuk film dokumenter produksi TVRI,kini suara bunda Evi lebih sering diminta oleh beberapa PH yang ada di kota Samarinda dan sekitarnya.

Oleh-oleh dari film Habibie & Ainun


Setelah sempat tertunda beberapa kali,akhirnya hari ini saya berkesempatan untuk menyaksikan film yang saat ini banyak menjadi perbincangan yaitu Habibie & Ainun. Jujur saja,selain karena memang agak susah mengatur waktu untuk bisa nonton bersama bunda Evi,kemudian antrian yang seringkali mengular,saya sebenarnya agak enggan menyaksikan film tersebut di studio 21 atau XXI. Apalagi setelah cukup banyak komentar tentang film tersebut yang banyak menguras air mata. Kata bunda Evi,saya ini orangnya termasuk cengeng,mudah tersentuh dan menangis menyaksikan adegan yang mengharukan,meski hanya sebuah film. Maka sejak awal saya telah memutuskan untuk tidak menyaksikan film tersebut di tempat keramaian. Kan gak lucu kalau saya sesenggukan,atau mata jadi sembab setelah lampu studio menyala.

Namun pertahanan saya jebol juga. Hati saya akhirnya luluh juga,karena keinginan yang begitu kuat dari bunda Evi agar bisa menyaksikan film tersebut yang memang sampai saat ini masih diputar. Maka dengan menguatkan mental dan menyiapkan diri,saya hari ini akhirnya menemani bunda Evi menyaksikan Habibie & Ainun. 

Rabu, 02 Januari 2013

Pay it Forward

Sore hari ini,entah untuk yang keberapa kalinya saya menyaksikan film yang sangat inspiratif ini. Judulnya Pay it Forward. Film ini sangat membekas karena menjadi salah satu materi yang disampaikan oleh Guru saya Jamil Azzaini dalam Training for Trainer angkatan pertama yang saya ikutin di tahun 2009,meskipun sebelumnya saya juga sudah pernah menyaksikannya.

Film Pay it Forward ini bercerita tentang sebuah ide sederhana yang ternyata mampu merubah dunia ke arah yang lebih baik. Ide pay it forward ini berasal dari seorang siswa kelas 7 yang mendapat tugas dari guru mata pelajaran sosial di kelasnya. Trevor,nama anak tersebut meyakini,bahwa jika ia berbuat baik pada 3 orang  yang membutuhkan bantuan,dan ke-3 orang tersebut selanjutnya berbuat baik pada masing-masing 3 orang lainnya,maka pada akhirnya akan banyak sekali orang yang terbantu.


Selasa, 01 Januari 2013

Pesta telah usai, saatnya berkarya.

Seperti juga malam-malam tahun baru sebelumnya,malam pergantian tahun 2012 ke 2013 saya habiskan sebagai Pembawa Acara atau MC. Tepatnya,ini sudah tahun ke-5 saya 'merayakan' malam pergantian tahun di sebuah hotel yang merupakan hotel berbintang dan kelas internasional di Samarinda.

Sejak lama,saya memang tidak pernah merayakan malam pergantian tahun secara khusus. Ketika lepas sekolah dan mulai aktif sebagai penyiar radio,setiap malam pergantian tahun  berarti 'kerja' bagi saya. Namun alhamdulillah,,, sejak awal saya sangat menikmati kesenangan saya ini. Awalnya sebagai penyiar radio,saya harus siaran sampai menjelang pergantian tahun dengan berbagai acara baik on air maupun off air. Kemudian  akhirnya bergabung di stasiun televisi lokal,yang juga pada setiap malam tahun baru harus 'kerja' karean televisi kami menyiarkan secara langsung acara pergantian tahun perusahaan. Begitu juga ketika mulai serius menekuni dunia MC,kesibukan 'kerja' malam tahun baru adalah langganan saya.