Selamat datang.
Blog ini saya buat sebagai bentuk keyakinan saya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi manfa'at bagi orang lain, bisa jadi melalui berbagai pengalaman pribadi yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Perbedaan sudut pandang seharusnya membuat kita menjadi semakin kaya dan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap sebuah pilihan.
Terimalah blog yang sederhana ini dengan keterbukaan pikiran agar menjadi manfa'at jika itu baik, dan jika tidak baik maka abaikanlah.

Teteup Semangat !!!

Sabtu, 26 Januari 2013

Statusmu adalah dirimu adalah warisanmu

Apakah anda belum punya akun facebook? atau mungkin tidak main twitter?
Bagi sebagian orang,anda mungkin akan dianggap gak 'gaol'. Hehehehe,,, hari gene gak punya facebook?!
Tapi kalaupun anda benar2 tidak memilikinya,saya yakin anda pasti memiliki alasan yang sangat kuat untuk sengaja tidak memilikinya,dan saya tetap menghargainya. Nah,jika anda belum memiliki kedua akun tersebut,saya rasa anda tidak perlu melanjutkan membaca sharing saya kali ini. Karena untuk tulisan saya ini,saya ingin khususkan untuk sahabat yang telah memiliki salah satu atau kedua akun tersebut.

Pagi ini saya membuka kembali akun salah satu Guru Kehidupan saya yang belum lama meninggal dunia. Hal ini sengaja saya lakukan untuk membaca kembali status2 beliau yang penuh kebijaksanaan dan pelajaran dalam menjalani kehidupan. Dan tentu saja,saya masih bisa menemukan kebijaksanaan dan pelajaran kehidupan yang beliau sampaikan lewat tulisan2 di statusnya.

Lalu tiba2 saya terpikir,bahwa sesungguhnya setiap orang yang memiliki akun facebook atau twitter sesungguhnya adalah para penulis yang sedang mengumpulkan tulisan2nya sebagai warisan bagi siapa saja yang nanti akan membacanya. Mungkin tidak akan bertahan lebih lama dari sebuah buku,tapi setidaknya untuk beberapa waktu bisa menjadi 'warisan' bagi mereka yang ditinggalkan.

Saya tidak tahu berapa lama akun facebook yang berisi status kita ini nantinya bisa bertahan,tapi saya menemukan juga status salah seorang sahabat yang telah 'tutup usia' beberapa tahun lalu,hingga kini masih bisa terbaca.

Bayangkan jika ternyata akun facebook kita bertahan lebih lama dari yang kita duga,misalnya sampai anak cucu kita masih bisa membacanya. Suatu hari,ketika mereka bermain facebook atau berselancar di dunia maya,lalu menemukan akun kita dan lantas membaca isinya. Sama seperti apa yang kita coba lakukan jika kita tidak mengenal langsung seseorang,maka di facebook,kita akan mencoba mengenalnya dari status2nya. Bayangkan jika status2 kita adalah status yang berisi keluhan,cacian atau bahkan makian. Bisa jadi juga,itulah yang tergambarkan oleh mereka tentang diri kita.

Hehehehe,,, saya rada ngaco ya?! Entahlah,,,,,
Tapi selama ini saya memang selalu mencoba mengenal seseorang yang tidak saya kenal (dekat) melalui tulisan2nya,melalui status2nya. Seringkali status2 mereka lebih jujur menggambarkan tentang diri mereka yang sebenarnya dibandingkan jika langsung bertegur sapa. Kenapa bisa begitu? Karena mereka seringkali menulis status ketika sedang sendiri dan saat kondisi emosi mereka sedang tidak stabil. Dalam kondisi tertekan dan emosi tidak stabil,seseorang cenderung memunculkan sifat asli mereka. Ini dari pengalaman saya pribadi sech,tentunya bisa jadi berbeda dengan pengalaman dari para sahabat. 

Semua ini tentang pilihan kog. Tapi hebatnya di facebook,sahabat bisa memilih ingin menjadi seperti apa dan ingin dikenang sebagai apa. Saya sendiri terlanjur percaya pada hukum alam,bahwa apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Dan karena saya hanya ingin menabur kebaikan,maka senantiasa ( insya Allah ) akan menebarkan kebaikan saja. Menjadi diri sendiri itu harus,namun jadilah yang terbaik dari diri sahabat sendiri. Bukan menjadi diri kita apa adanya. Deal ?!

Teteup Semangat !!!
27012013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar