Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan permintaan yang tidak biasa. Dan seingat saya, ini adalah pertama kali saya temui sepanjang karier saya sebagai pembicara publik (baca : MC). Hari itu saya diminta untuk mengirimkan CV saya sebagai MC, sebagai bahan acuan mereka sebelum menggunakan jasa saya. Dan ini permintaan serius karena mereka meminta kelengkapan lain berupa dokumentasi penampilan dari berbagai event yang pernah saya kawal. Bagi saya ini bukan permintaan yang mudah, karena sedari awal berkarier di bidang ini, saya memang tidak pernah secara khusus mendokumentasikan setiap penampilan saya. Jangankan berupa gambar foto atau video, bahkan catatan tentang setiap eventpun saya tidak punya. Bayangkan, betapa tidak mudahnya saya harus mencoba mengingat kembali semua event yang pernah saya kawal semenjak tahun 1997 !
Sejak awal berkarier, saya memang lebih banyak menggunakan promosi dari mulut ke telinga dan silaturahmi. Karier saya tumbuh dan berkembang kebanyakan adalah karena rekomendasi dari pengguna jasa saya sebelumnya, sehingga saya hampir tidak pernah harus menyiapkan Biodata pribadi atau CV atau apapun namanya secara khusus. Biasanya mereka hanya membutuhkan beberapa keterangan yang bisa saya sampaikan secara lisan, serta foto terbaru untuk kebutuhan visual mereka tentang saya. Maka ketika permintaan itu datang, saya seperti disadarkan akan pentingnya narsis ketika eksis.
Narsis ketika eksis? Ya !
Yang saya maksudkan adalah suka mendokumentasikan diri saat melakukan sesuatu yang berhubungan dengan profesi atau pekerjaan kita. Penjelasan mudahnya, pokoknya foto2 terus. Satu hal yang sedari awal memang hampir tidak pernah saya lakukan, karena ketidak sukaan saya bergaya di depan kamera. Atau jika boleh lebih jujur lagi, karena ketidak bisaan saya bergaya di depan kamera. Hehehehe.... kata istri saya, gaya saya setiap di foto selalu monoton, hampir tidak pernah berubah. Selain berkacak pinggang, pasti dengan cara melipat tangan di depan dada.
Meski dari anak2 saya memang suka tampil di depan publik, tapi saya termasuk orang yang sangat enggan jika harus bergaya untuk difoto. Hingga beberapa waktu yang lalu saya bahkan cenderung menghindar setiap kali ada sesi foto bersama ketika usai acara setiap kali saya bertugas.
Menyadari pentingnya narsis saat eksis, kini saya berusaha untuk tidak malu2 lagi jika ada sesi foto bersama. Bahkan sekarang saya selalu berusaha untuk mendokumentasikan setiap kegiatan yang berhubungan dengan profesi saya sebagai publik speaker. Apalagi saat ini saya sedang merintis karier sebagai Trainer & Therapys, maka saya berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan saya sebelumnya. Beruntung saya memiliki istri yang sangat paham akan hal ini, sehingga seringkali ia memaksa saya untuk narsis. Bukan hal yang mudah memang untuk merubah kebiasaan, apalagi yang telah berjalan selama bertahun-tahun, namun saya yakin bahwa saya bisa. Insya Allah.
Selain berupaya mendokumentasikan setiap kegiatan yang berhubungan dengan profesi saya saat ini, kini saya juga sudah menyiapkan CV saya sebagai Trainer. Agar jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan, saya tidak membutuhkan waktu lama untuk memberikannya.
Oia, kembali ke permintaan CV sebagai MC tadi, pada akhirnya saya tidak dapat memenuhinya. Hal itu dikarenakan kebingungan saya untuk mulai membuatnya. Meski pada akhirnya saya tetap berkesempatan untuk memandu acaranya, berkat rekomendasi dari seorang rekan seprofesi yang menjamin kualitas saya.
Belajar dari pengalaman saya ini, ada baiknya sahabat mulai sekarang secara tekun mendokumentasikan setiap kegiatan yang sahabat lakukan. Tentunya yang berhubungan dengan aktifitas dan profesi sahabat saat ini. Baik itu berupa waktu, nama, dan tempat kegiatan, materinya, maupun dokumentasi berupa foto ataupun video. Apalagi jika profesi sahabat berhubungan dengan orang maupun pihak lain yang tidak mengenal sahabat secara langsung, hal tersebut nantinya insya Allah akan sanget membantu sahabat untuk lebih mudah dikenal. Semoga.
Jadi.... mari kita narsis saat eksis.
Tapi.... jangan cuma narsis tanpa pernah eksis.
@Home,
Teteup Semangat !!!
Ryan 'Master Insight'
Jadi.... mari kita narsis saat eksis.
Tapi.... jangan cuma narsis tanpa pernah eksis.
@Home,
Teteup Semangat !!!
Ryan 'Master Insight'
22 juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar