Apakah anda sudah menemukan impian hidup anda yang sesungguhnya?
Sebuah kebahagiaan yang tak terkira jika saat ini anda telah mampu menemukan dan hidup dalam kehidupan yang menjadi impian anda sesungguhnya. Sungguh tidak banyak orang yang bisa menemukan, menikmati, dan hidup dalam kebahagiaan sebuah impian yang tercapai. Sebagian diantara anda mungkin masih belum menemukan impian anda yang sesungguhnya, atau tidak sedikit yang sedang berjuang untuk menggapai impian2 mereka.
Beberapa waktu lalu, ketika memberi materi untuk sebuah perusahaan asuransi, saya bertemu dengan seorang pemuda yang punya impian luar biasa. Ia berkeinginan untuk menjadi seorang agent asuransi terbaik bukan hanya di kotanya, tapi se indonesa. Dalam kesempatan tersebut, ia meminta waktu untuk sharing dengan saya. Ia kemudian secara panjang lebar bercerita tentang apa yang mejadi cita-cita dan impiannya, dan kemudian mengakhiri ceritanya dengan sebuah pertanyaan singkat, "Apakah itu mungkin mas Ryan?".
Saya menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah pertanyaan juga, "Apa yang sudah anda lakukan untuk mencapai impian tersebut?".
Ia lebih lanjut kemudian menceritakan tentang berbagai aktifitas dan kesibukannya. Saat ini ia masih kuliah di sebuah PTS. Meski demikian, ternyata ia juga sudah mendapatkan kesempatan untuk bekerja sebagai tenaga pengajar di sebuah SMA. Dan untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar, ia kemudian mengambil kursus tambahan. Singkat cerita, ia mengeluhkan keterbatasan waktu yang ia miliki untuk bisa mencapai impiannya tersebut. Pagi hingga sang hari ia harus berada di sekolah untuk mengajar, sore hari ia mesti kuliah, dan malam harinya ia harus kursus. Jadi, ia benar2 tidak punya waktu luang. Tapi, benarkah begitu?
Saya kemudian mengajaknya untuk lebih merinci kebutuhan waktu yang ia gunakan, mulai untuk mengajar, kuliah, kursus, hingga waktu yang ia gunakan untuk bersama istri dan keluarganya. Dan ternyata, ia setidaknya memiliki waktu 4 jam pada siang hari, yaitu antara jam 12 sampai dengan jam 4 sore, dan malam selesai kuliah yaitu pada jam 9 malam sampai pagi.
Selama ini, ia belum maksimal memanfa'atkan waktu yang luang tersebut. Waktua luang yang ada tersebut kebanyakan hanya ia gunakan untuk santai dan beristirahat, bukan untuk melakukan sesuatu yang bisa mendekatkan ia pada impiannya. Padahal jika ia mau, ia bisa memanfa'atkan waktu yang ada pada siang hari untuk melakukan kunjungan dan prospek. Mungkin tidak banyak yang bisa didatangi, tapi bukankah itu lebih baik daripada hanya sekedar menghayalkan kapan impian tersebut akan terwujud? Malam hari sebelum tidur, ia bisa manfa'atkan untuk berlatih dan belajar lagi untuk meningkatkan kemampuannya menjual.
Sampai disini, saya seperti tersadar. Saya seperti sedang bercermin dan melihat diri saya sendiri. Apa yang sudah saya lakukan untuk bisa mencapai impian-impian saya? Berapa banyak waktu yang saya alokasikan untuk melakukan usaha mencapai impian-impian saya? Kesibukan di kantor dan pekerjaan saya terkadang membuat saya terpaksa sejenak melupakan semua impian saya, setidaknya ketika saya harus bekerja. Bukan hal yang mudah memang untuk tetap bisa bertahan mengenggam impian, sementara harus mengerjakan tugas yang lainnya. Luangkan waktu minimal 3 jam perhari untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan, begitu pesan mas Jamil yang selalu terngiang. Mas Ryan hanya perlu bersabar, terus berlatih dan menambah jam terbang, begitu pesan lain dari bang Jay.
Pesan sederhana yang ternyata seringkali terabaikan dengan berbagai alasan. Sibuk dengan tugas kantorlah, capeklah, dll, dsb. Padahal ternyata saya selalu punya waktu untuk buka fb, main game, jalan-jalan, dll. dsb. Jadi ternyata sebenarnya saya bukan tidak punya waktu, tapi tidak bisa mengatur waktu, tidak disiplin pada diri sendiri, dll, dsb. Bagaimana dengan anda? Saya yakin anda tidak seperti saya. Saya yakin anda semua lebih baik dari saya. Saya yakin anda serius menyediakan waktu anda untuk melakukan hal-hal yang akan mendekatkan anda dengan impian dan cita2 anda. Karena jika anda tidak lebih baik dari saya, maka anda juga akan butuh waktu lebih lama lagi untuk mencapai impian dan cita2 anda.
Minimal 3 jam perhari waktu yang harus anda sediakan untuk melakukan hal2 yang mendekatkan anda pada impian anda, dan saya yakin anda semua memiliki sisa waktu lebih dari itu untuk melakukannya. Pertanyaan sesungguhnya adalah, seberapa besar keinginan anda untuk mencapai impian tersebut? Bersediakah anda mengorbankan waktu bersenang-senang anda untuk melakukan sesuatu demi impian2 anda? Atau anda lebih menikmati semuanya hanya sebagai sebuah impian yang tidak akan pernah terwujud?!
Seperti kebanyakan anda, saya juga masih menyimpan dan berusaha mewujudkan semua impian dan cita2 saya.
Seperti kebanyakan anda, saya juga belum mampu konsisten meluangkan waktu untuk mencapai impian dan cita2 saya namun terus berusaha untuk melakukannya.
Seperti juga kebanyakan anda, saya selalu berusaha mengingatkan diri saya sendiri bahwa tidak impian yang tidak mungkin.
Seperti juga (mungkin) kebanyakan anda, saya sekarang masih harus bekerja keras sambil terus berusaha mewujudkan sebuah usaha yang besar dan mapan agar nantinya memiliki waktu untuk lebih banyak berbagi melalui tulisan dan materi2 yang saya sampaikan lewat workshop maupun seminar.
Dan seperti kebanyakan anda juga..... saya senantiasa bersyukur dan menikmati setiap proses menuju impian dan cita2 saya.
Tidak ada seorangpun yang mampu membunuh impian anda, kecuali anda sendiri yang mengijinkannya !
Tetap Positif, Terus Semangat !!!
Ryan 'Master insight'
Saya kemudian mengajaknya untuk lebih merinci kebutuhan waktu yang ia gunakan, mulai untuk mengajar, kuliah, kursus, hingga waktu yang ia gunakan untuk bersama istri dan keluarganya. Dan ternyata, ia setidaknya memiliki waktu 4 jam pada siang hari, yaitu antara jam 12 sampai dengan jam 4 sore, dan malam selesai kuliah yaitu pada jam 9 malam sampai pagi.
Selama ini, ia belum maksimal memanfa'atkan waktu yang luang tersebut. Waktua luang yang ada tersebut kebanyakan hanya ia gunakan untuk santai dan beristirahat, bukan untuk melakukan sesuatu yang bisa mendekatkan ia pada impiannya. Padahal jika ia mau, ia bisa memanfa'atkan waktu yang ada pada siang hari untuk melakukan kunjungan dan prospek. Mungkin tidak banyak yang bisa didatangi, tapi bukankah itu lebih baik daripada hanya sekedar menghayalkan kapan impian tersebut akan terwujud? Malam hari sebelum tidur, ia bisa manfa'atkan untuk berlatih dan belajar lagi untuk meningkatkan kemampuannya menjual.
Sampai disini, saya seperti tersadar. Saya seperti sedang bercermin dan melihat diri saya sendiri. Apa yang sudah saya lakukan untuk bisa mencapai impian-impian saya? Berapa banyak waktu yang saya alokasikan untuk melakukan usaha mencapai impian-impian saya? Kesibukan di kantor dan pekerjaan saya terkadang membuat saya terpaksa sejenak melupakan semua impian saya, setidaknya ketika saya harus bekerja. Bukan hal yang mudah memang untuk tetap bisa bertahan mengenggam impian, sementara harus mengerjakan tugas yang lainnya. Luangkan waktu minimal 3 jam perhari untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan, begitu pesan mas Jamil yang selalu terngiang. Mas Ryan hanya perlu bersabar, terus berlatih dan menambah jam terbang, begitu pesan lain dari bang Jay.
Pesan sederhana yang ternyata seringkali terabaikan dengan berbagai alasan. Sibuk dengan tugas kantorlah, capeklah, dll, dsb. Padahal ternyata saya selalu punya waktu untuk buka fb, main game, jalan-jalan, dll. dsb. Jadi ternyata sebenarnya saya bukan tidak punya waktu, tapi tidak bisa mengatur waktu, tidak disiplin pada diri sendiri, dll, dsb. Bagaimana dengan anda? Saya yakin anda tidak seperti saya. Saya yakin anda semua lebih baik dari saya. Saya yakin anda serius menyediakan waktu anda untuk melakukan hal-hal yang akan mendekatkan anda dengan impian dan cita2 anda. Karena jika anda tidak lebih baik dari saya, maka anda juga akan butuh waktu lebih lama lagi untuk mencapai impian dan cita2 anda.
Minimal 3 jam perhari waktu yang harus anda sediakan untuk melakukan hal2 yang mendekatkan anda pada impian anda, dan saya yakin anda semua memiliki sisa waktu lebih dari itu untuk melakukannya. Pertanyaan sesungguhnya adalah, seberapa besar keinginan anda untuk mencapai impian tersebut? Bersediakah anda mengorbankan waktu bersenang-senang anda untuk melakukan sesuatu demi impian2 anda? Atau anda lebih menikmati semuanya hanya sebagai sebuah impian yang tidak akan pernah terwujud?!
Seperti kebanyakan anda, saya juga masih menyimpan dan berusaha mewujudkan semua impian dan cita2 saya.
Seperti kebanyakan anda, saya juga belum mampu konsisten meluangkan waktu untuk mencapai impian dan cita2 saya namun terus berusaha untuk melakukannya.
Seperti juga kebanyakan anda, saya selalu berusaha mengingatkan diri saya sendiri bahwa tidak impian yang tidak mungkin.
Seperti juga (mungkin) kebanyakan anda, saya sekarang masih harus bekerja keras sambil terus berusaha mewujudkan sebuah usaha yang besar dan mapan agar nantinya memiliki waktu untuk lebih banyak berbagi melalui tulisan dan materi2 yang saya sampaikan lewat workshop maupun seminar.
Dan seperti kebanyakan anda juga..... saya senantiasa bersyukur dan menikmati setiap proses menuju impian dan cita2 saya.
Tidak ada seorangpun yang mampu membunuh impian anda, kecuali anda sendiri yang mengijinkannya !
Tetap Positif, Terus Semangat !!!
Ryan 'Master insight'
1 juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar