Kegemarana saya mendengar cerita orang yang berupa pengalaman hidup mereka memang sudah saya rasakan sejak kecil. Meski saya tidak tahu pasti waktu dan usia yang tepat, namun semua itu karena seringnya saya diajak oleh bapak saya dalam berbagai kegiatannya. Sejak kecil, saya sering mengikuti bapak saya hadir dalam pertemuan2 keluarga, lingkungan, maupun dalam kelomok karawitannya. Dalam setiap kesempatan, saya selalu 'menemukan sesuatu' ketika mendengar orang bercerita tentang pengalaman ataopun masalah hidup mereka.
Kegemaran ini terus terbawa dalam pergaulan keseharian saya. Hobby saya mendengarkan keluh kesah atopun pengalaman hidup orang lain ini ternyata menjadi perhatian teman2 saya. Perlahan namun pasti, mereka mulai menjadikan saya sebagai teman curhat. Teman curhat? ya teman curhat, dan saya mulai menyukai istilah 'tempat sampah'. Kenapa tempat sampah? Semua berawal ketika salah seorang teman SMP saya curhat masalah keluarganya, dan ia sama sekali gak pengen dikomentari. Ia hanya ingin mengeluarkan 'uneg2' yang gak bisa ia keluarkan pada siapapun, lebih karena ia tidak percaya pada siapapun. Ia hanya ingin 'membuang' perasaan yang ia rasakan mengganggu, hanya itu.
Sejak itulah saya suka menggunakan istilah 'tempat sampah'. Lebih karena saya merasa bahwa saya hanya bisa menampung apapun keluhan dari orang lain, meski saya tidak selalu bisa memberikan 'tanggapan' atas keluhan mereka. Saya justru merasa senang dengan sebutan itu. Saya merasa tidak layak disebut konsultan, karena saya tidak memiliki kompetensi untuk memberikan konsultasi dalam bidang apapun (kecuali penyiar dan MC). Namun saya senang bisa mendengarkan berbagai cerita tentang pengalaman hidup mereka.
Seiring dengan perjalanan waktu, cerita2 yang saya dengar tentang pengalaman hidup mereka, baik itu yang menyenangkan ato menyedihkan, yang gagal maupun yang sukses, ternyata membuat saya menjadi lebih 'matang' sebagai 'tempat sampah'. Saya pribadi mulai merasakan manfa'at luar biasa sebagai 'tempat sampah', baik itu untuk saya pribadi maupun dalam pergaulan dan masa depan saya. Beberapa pengalaman hidup orang lain akhirnya bisa menjadi panduan saya melangkah. Sementara dalam kesempatan lain, saya bisa menyampaikan gambaran tersebut pada sahabat yang mungkin mengalami hal yang sama. Bukan sebagai solusi, hanya sebagai gambaran agar mereka bisa menemukan solusi.
Saya sendiri tidak terlalu terkejut, meski juga kurang percaya, ketika saya dinyatakan memiliki kecerdasan Thinking. Karena selama ini saya merasa lebih banyak menggunakan Feeling, baik itu ketika ngobrol dan mendengarkan teman curhat ato dalam keseharian. Namun pada akhirnya saya harus mengakui bahwa itu benar, karena kemampuan dominan saya adalah menganalisa sebuah masalah, memecahnya menjadi lebih sederhana, serta menemukan gambaran solusinya. Setidaknya begitu gambaran dari beberapa orang rekan curhat. Selain itu, menurut mereka, ngobrol sama saya itu lebih enak, dan bisa nyambung.
Kadang seseorang cuma pengen di dengar, tanpa harus dinasehati. Kadang mereka juga hanya ingin berbagi, tanpa keinginan untuk digurui. Dan saya beruntung, karena belum tua dan hebat untuk bisa menasehati, serta bukan orang pintar yang bisa menggurui. Saya hanya menceritakan kembali pengalaman yang dialami oelh teman lain yang pernah cerita ke saya, yang mungkin sama ato mirip dengan yang mereka alami, agar bisa menjadi cermin buat mereka.
Meski hanya 'sampah' namun ternyata masih banyak bagian yang bisa dimanfa'atkan. Itulah kenapa saya memilih menjadi 'tempat sampah', agar saya dan mereka yang lain bisa mendapatkan manfa'at dari apa yang seringkali dianggap 'sampah'. Dan ternyata, menjadi 'tempat sampah' itu nikmat.
Dalam setiap menutup sesi acara sharing yang dulu saya asuh di radio, saya kerapkali mengingatkan, bahwa setiap orang adalah pribadi unik dan berbeda. Dan setiap orang memiliki cara pandang sendiri terhadap suatu masalah, termasuk cara penyelesaiannya. Kami hanya membantu melihat masalah dengan sudut pandang yang berbeda, tentunya dengan pilihan solusi yang berbeda, dan menunjukkan kenyataan serta resiko yang ada. Tentukan solusi terbaik atas masalah anda, karena hanya anda sendirilah yang mampu menyelesaikan apapun masalah anda serta menanggung semua konsekwensinya.
Jadi, Jagalah kebersihan dan Buanglah sampah pada tempatnya.
(Hehehehe..... gak nyambung blass.....)
Salam SuksesMulia,
Teteup Semangat !!!
Kegemaran ini terus terbawa dalam pergaulan keseharian saya. Hobby saya mendengarkan keluh kesah atopun pengalaman hidup orang lain ini ternyata menjadi perhatian teman2 saya. Perlahan namun pasti, mereka mulai menjadikan saya sebagai teman curhat. Teman curhat? ya teman curhat, dan saya mulai menyukai istilah 'tempat sampah'. Kenapa tempat sampah? Semua berawal ketika salah seorang teman SMP saya curhat masalah keluarganya, dan ia sama sekali gak pengen dikomentari. Ia hanya ingin mengeluarkan 'uneg2' yang gak bisa ia keluarkan pada siapapun, lebih karena ia tidak percaya pada siapapun. Ia hanya ingin 'membuang' perasaan yang ia rasakan mengganggu, hanya itu.
Sejak itulah saya suka menggunakan istilah 'tempat sampah'. Lebih karena saya merasa bahwa saya hanya bisa menampung apapun keluhan dari orang lain, meski saya tidak selalu bisa memberikan 'tanggapan' atas keluhan mereka. Saya justru merasa senang dengan sebutan itu. Saya merasa tidak layak disebut konsultan, karena saya tidak memiliki kompetensi untuk memberikan konsultasi dalam bidang apapun (kecuali penyiar dan MC). Namun saya senang bisa mendengarkan berbagai cerita tentang pengalaman hidup mereka.
Seiring dengan perjalanan waktu, cerita2 yang saya dengar tentang pengalaman hidup mereka, baik itu yang menyenangkan ato menyedihkan, yang gagal maupun yang sukses, ternyata membuat saya menjadi lebih 'matang' sebagai 'tempat sampah'. Saya pribadi mulai merasakan manfa'at luar biasa sebagai 'tempat sampah', baik itu untuk saya pribadi maupun dalam pergaulan dan masa depan saya. Beberapa pengalaman hidup orang lain akhirnya bisa menjadi panduan saya melangkah. Sementara dalam kesempatan lain, saya bisa menyampaikan gambaran tersebut pada sahabat yang mungkin mengalami hal yang sama. Bukan sebagai solusi, hanya sebagai gambaran agar mereka bisa menemukan solusi.
Saya sendiri tidak terlalu terkejut, meski juga kurang percaya, ketika saya dinyatakan memiliki kecerdasan Thinking. Karena selama ini saya merasa lebih banyak menggunakan Feeling, baik itu ketika ngobrol dan mendengarkan teman curhat ato dalam keseharian. Namun pada akhirnya saya harus mengakui bahwa itu benar, karena kemampuan dominan saya adalah menganalisa sebuah masalah, memecahnya menjadi lebih sederhana, serta menemukan gambaran solusinya. Setidaknya begitu gambaran dari beberapa orang rekan curhat. Selain itu, menurut mereka, ngobrol sama saya itu lebih enak, dan bisa nyambung.
Kadang seseorang cuma pengen di dengar, tanpa harus dinasehati. Kadang mereka juga hanya ingin berbagi, tanpa keinginan untuk digurui. Dan saya beruntung, karena belum tua dan hebat untuk bisa menasehati, serta bukan orang pintar yang bisa menggurui. Saya hanya menceritakan kembali pengalaman yang dialami oelh teman lain yang pernah cerita ke saya, yang mungkin sama ato mirip dengan yang mereka alami, agar bisa menjadi cermin buat mereka.
Meski hanya 'sampah' namun ternyata masih banyak bagian yang bisa dimanfa'atkan. Itulah kenapa saya memilih menjadi 'tempat sampah', agar saya dan mereka yang lain bisa mendapatkan manfa'at dari apa yang seringkali dianggap 'sampah'. Dan ternyata, menjadi 'tempat sampah' itu nikmat.
Dalam setiap menutup sesi acara sharing yang dulu saya asuh di radio, saya kerapkali mengingatkan, bahwa setiap orang adalah pribadi unik dan berbeda. Dan setiap orang memiliki cara pandang sendiri terhadap suatu masalah, termasuk cara penyelesaiannya. Kami hanya membantu melihat masalah dengan sudut pandang yang berbeda, tentunya dengan pilihan solusi yang berbeda, dan menunjukkan kenyataan serta resiko yang ada. Tentukan solusi terbaik atas masalah anda, karena hanya anda sendirilah yang mampu menyelesaikan apapun masalah anda serta menanggung semua konsekwensinya.
Jadi, Jagalah kebersihan dan Buanglah sampah pada tempatnya.
(Hehehehe..... gak nyambung blass.....)
Salam SuksesMulia,
Teteup Semangat !!!
27 desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar