Alhamdulillah, dalam 2 tahun terakhir ini saya bertemu dengan banyak orang2 hebat dan luar biasa, dalam lingkungan yang tidak kalah hebat dan luar biasanya. Diawali dengan bergabungnya saya dalam kelompok pengusaha 'GILA' EU, yang kemudian juga membawa langkah saya berkenalan dengan para pengurus dan member TDA. Dua lingkungan inilah yang menjadi tempat saya berinteraksi selama ini, dan membantu saya belajar tidak hanya dunia wirausaha, tapi juga kehidupan yang sesungguhnya. Dalam dua dunia ini saya banyak bertemu mentor, provokator, inspirator, dan berbagai orang hebat dengan bermacam sebutan yang senantiasa memberi dan berbagi energi positif.
Sejak lama saya memang sangat suka berinteraksi dengan orang lain, dengan siapa saja tanpa terkecuali. Dalam setiap kesempatan, saya selalu terlihat akrab bahkan dengan orang yang baru saya kenal sekalipun. Dan setiap kali itu pula, saya selalu berusaha menggali lebih dalam tentang apa yang diketahui orang tersebut. Saya selalu yakin, pasti ada sesuatu yang bermanfa'at yang bisa saya dapatkan dari interaksi dengan setiap orang. Hal ini yang membantu saya mendapatkan lebih banyak dibandingkan teman2 saya yang lain, alhamdulillah. Belakangan saya baru tahu, setelah mengikuti Training For Trainer beberapa waktu lalu, ini adalah salah satu anugerah yang Allah berikan pada saya yang memiliki mesin kecerdasan Thinking, yaitu mencari data dan fokus pada proses.
Interaksi saya yang sangat dekat dengan berbagai sumber data yang merupakan orang2 sangat sukses, ternyata juga membawa dampak yang kurang menyenangkan bagi saya. Kurang menyenangkan? Ya, kurang menyenangkan. Saya juga dilihat mereka telah sangat sukses, dan mereka membayangkan kehidupan saya sudah sama seperti mereka. Amin... semoga itu menjadi do'a bagi saya untuk melangkah kesana. Tapi itulah tantangan cukup berat yang harus saya hadapi, mereka melihat saya seperti mereka yang telah sangat sukses. Namun alhamdulillah, saya tidak ingin memaksakan diri saya hanya untuk terlihat sangat sukses. Saya ingin memaksakan diri saya supaya menjadi sangat sukses.
Kebanyakan kita melihat kesuksesan dengan ukuran yang terlihat mata. Kendaraan, pakaian, HP, rumah, perabotan, dan lain-lain, dan sebagainya. Tolak ukur ini yang kerapkali menjadi acuan sebuah kata sukses. Salah? tidak. Orang2 yang telah sangat sukses memang seringkali memperlihatkan kesuksesan mereka dengan berbagai materi itu. Sayangnya, tidak sedikit orang yang terjebak dalam keinginan untuk terlihat sangat sukses, dengan memaksakan diri memiliki barang2 tersebut. Salah? Menurut saya ini bukan masalah salah atau benar, tapi mereka telah membohongi diri mereka sendiri dan itu sangat berbahaya. Berbahaya karena mereka bukan lagi menjadi dirinya, berbahaya karena mereka terjebak dalam hidup orang lain, berbahaya karena mereka hidup dalam mimpi sebagai orang sangat sukses.
Pada titik ini, biasanya ia akan merasa enggan dan malu untuk berjuang dalam arti yang sesungguhnya. Ia akan merasa malu jika harus menenteng dagangan kesana kemari, ia akan merasa gengsi jika harus berjualan di lapak2 sederhana dan bukan di ruko, dan banyak hal lainnya yang akan membuatnya semakin jauh dari sukses yang sesungguhnya. Karena ia harus menjaga predikat yang telah orang berikan padanya sebagai orang yang telah sangat sukses, meski sesungguhnya keadaan dan kenyataan sedang membutuhkannya karena tidak begitu adanya.
Dan saya tidak ingin terjebak kearah sana. Meski saya bergaul dekat dengan banyak orang sangat sukses, namun sesungguhnya saya belum cukup sukses. Belum cukup sukses? artinya mas ryan sudah sukses tapi belum cukup sukses? Dalam buku 'Kubik Leadership' sukses berarti memiliki 4 ta yaitu Harta, Tahta, Kata, dan Cinta. Sepertinya saya sudah memiliki semuanya, meskipun belum sebanyak mereka yang sangat sukses. Saya hanya tinggal berusaha melakukan lebih baik lagi, agar memilki 4 ta yang lebih tinggi lagi. Tentu saja semua tidak akan lengkap jika tidak ada manfa'atnya buat orang disekitar kita, menjadikannya sebagai SuksesMulia.
Setiap kita punya impian menjadi orang sangat sukses, itu pasti. Dalam tingkatan yang lebih kecil, sesungguhnya setiap kita telah sukses. Kita hanya perlu melakukan lebih baik lagi untuk meningkatkan kesuksesan kita, bukan hanya untuk terlihat sangat sukses tapi untuk menjadi sangat sukses dan mulia. Semua pilihan ada pada kita, apakah cukup puas dengan hanya terlihat sangat sukses, atau berani dengan jujur melihat kenyataan dan terus menegarkan langkah menggapai impian sangat SuksesMulia. Kalau saya, saya tidak mau hanya terlihat sangat sukses. Saya mau menjadi sangat SuksesMulia !
Salam SuksesMulia,
Teteup Semangat !!!
Sejak lama saya memang sangat suka berinteraksi dengan orang lain, dengan siapa saja tanpa terkecuali. Dalam setiap kesempatan, saya selalu terlihat akrab bahkan dengan orang yang baru saya kenal sekalipun. Dan setiap kali itu pula, saya selalu berusaha menggali lebih dalam tentang apa yang diketahui orang tersebut. Saya selalu yakin, pasti ada sesuatu yang bermanfa'at yang bisa saya dapatkan dari interaksi dengan setiap orang. Hal ini yang membantu saya mendapatkan lebih banyak dibandingkan teman2 saya yang lain, alhamdulillah. Belakangan saya baru tahu, setelah mengikuti Training For Trainer beberapa waktu lalu, ini adalah salah satu anugerah yang Allah berikan pada saya yang memiliki mesin kecerdasan Thinking, yaitu mencari data dan fokus pada proses.
Interaksi saya yang sangat dekat dengan berbagai sumber data yang merupakan orang2 sangat sukses, ternyata juga membawa dampak yang kurang menyenangkan bagi saya. Kurang menyenangkan? Ya, kurang menyenangkan. Saya juga dilihat mereka telah sangat sukses, dan mereka membayangkan kehidupan saya sudah sama seperti mereka. Amin... semoga itu menjadi do'a bagi saya untuk melangkah kesana. Tapi itulah tantangan cukup berat yang harus saya hadapi, mereka melihat saya seperti mereka yang telah sangat sukses. Namun alhamdulillah, saya tidak ingin memaksakan diri saya hanya untuk terlihat sangat sukses. Saya ingin memaksakan diri saya supaya menjadi sangat sukses.
Kebanyakan kita melihat kesuksesan dengan ukuran yang terlihat mata. Kendaraan, pakaian, HP, rumah, perabotan, dan lain-lain, dan sebagainya. Tolak ukur ini yang kerapkali menjadi acuan sebuah kata sukses. Salah? tidak. Orang2 yang telah sangat sukses memang seringkali memperlihatkan kesuksesan mereka dengan berbagai materi itu. Sayangnya, tidak sedikit orang yang terjebak dalam keinginan untuk terlihat sangat sukses, dengan memaksakan diri memiliki barang2 tersebut. Salah? Menurut saya ini bukan masalah salah atau benar, tapi mereka telah membohongi diri mereka sendiri dan itu sangat berbahaya. Berbahaya karena mereka bukan lagi menjadi dirinya, berbahaya karena mereka terjebak dalam hidup orang lain, berbahaya karena mereka hidup dalam mimpi sebagai orang sangat sukses.
Pada titik ini, biasanya ia akan merasa enggan dan malu untuk berjuang dalam arti yang sesungguhnya. Ia akan merasa malu jika harus menenteng dagangan kesana kemari, ia akan merasa gengsi jika harus berjualan di lapak2 sederhana dan bukan di ruko, dan banyak hal lainnya yang akan membuatnya semakin jauh dari sukses yang sesungguhnya. Karena ia harus menjaga predikat yang telah orang berikan padanya sebagai orang yang telah sangat sukses, meski sesungguhnya keadaan dan kenyataan sedang membutuhkannya karena tidak begitu adanya.
Dan saya tidak ingin terjebak kearah sana. Meski saya bergaul dekat dengan banyak orang sangat sukses, namun sesungguhnya saya belum cukup sukses. Belum cukup sukses? artinya mas ryan sudah sukses tapi belum cukup sukses? Dalam buku 'Kubik Leadership' sukses berarti memiliki 4 ta yaitu Harta, Tahta, Kata, dan Cinta. Sepertinya saya sudah memiliki semuanya, meskipun belum sebanyak mereka yang sangat sukses. Saya hanya tinggal berusaha melakukan lebih baik lagi, agar memilki 4 ta yang lebih tinggi lagi. Tentu saja semua tidak akan lengkap jika tidak ada manfa'atnya buat orang disekitar kita, menjadikannya sebagai SuksesMulia.
Setiap kita punya impian menjadi orang sangat sukses, itu pasti. Dalam tingkatan yang lebih kecil, sesungguhnya setiap kita telah sukses. Kita hanya perlu melakukan lebih baik lagi untuk meningkatkan kesuksesan kita, bukan hanya untuk terlihat sangat sukses tapi untuk menjadi sangat sukses dan mulia. Semua pilihan ada pada kita, apakah cukup puas dengan hanya terlihat sangat sukses, atau berani dengan jujur melihat kenyataan dan terus menegarkan langkah menggapai impian sangat SuksesMulia. Kalau saya, saya tidak mau hanya terlihat sangat sukses. Saya mau menjadi sangat SuksesMulia !
Salam SuksesMulia,
Teteup Semangat !!!
22 agustus 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar