Pagi ini selepas menikmati
hidangan sahur masakan istri tercinta,mendadak saya kangen dengan ‘pekerjaan’ lama
saya. Pekerjaaan yang sebenarnya sampai
sekarang masih tetap saya jalani,namun terus berubah seiring dengan
perkembangan dan perubahan teknologi serta jaman. Pekerjaan yang saya maksudkan
itu adalah siaran radio. Yach,sejak tahun 1995 resminya saya memang mulai
serius menekuni dunia siaran radio. Meski sejak sekitar 3 tahun sebelumnya saya
memang sudah mulai mengenal dunia yang banyak melahirkan nama – nama besar di
dunia Public Speaking.
Salah satu hal yang membuat
kangen saya adalah kebiasaan siaran subuh,yang hanya ada di bulan suci
ramadhan. Selama bulan puasa,hampir semua radio selalu menambah jam siaran
mereka,termasuk juga di radio tempat saya bekerja. Jika biasanya kami hanya On
Air dari jam 6 pagi s/d 11 malam,maka pada bulan puasa jadwal biasanya ditambah
dengan jadwal siaran dari dini hari. Khusus untuk acara dini hari,biasanya kami
On Air dari pukul 2 dini hari hingga waktu imsyak menjelang,sekitar pukul 5
pagi.
Tapi kenangan yang paling
membekas bagi saya sebenarnya adalah usaha yang saya lakukan untuk bisa tetap
menjalankan tugas siaran dini hari di bulan ramadhan tersebut. Pada masa
itu,satu-satunya kendaraan yang saya miliki adalah sebuah sepeda tanpa motor. Jarak
antara rumah dan studio saya adalah sekitar 5 Km,dan dalam kondisi normal
biasanya bisa saya tempuh dalam waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Maka agar
persiapan untuk siaran bisa lebih maksimal,saya harus berangkat paling tidak 1
jam sebelumnya. Ini dikarenakan saya juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar
untuk menyiapkan lagu2 yang harus saya putar,karena pada saat itu kami siaran
masih menggunakan kaset.
Jika dalam kondisi cuaca yang
bersahabat,hal itu sebenarnya bukan sesuatu yang terlalu menantang. Namun akan
menjadi sangat berbeda katika kondisi cuaca tidak terlalu bersahabat,karena
hujan misalnya. Dan ini tentu tetap tidak boleh menjadi alasan bagi saya untuk
datang terlambat,apalagi sampai meninggalkan tugas sama sekali. Ada banyak alasan kenapa saya harus tetap
datang tepat waktu,meski dalam kondisi cuaca yang seringkali tidak menentu. Selain
karena bisa mengecewakan pendengar,kami juga harus bertanggung jawab terhadap
para pemasang iklan dan sponsor acara. Selain tentu saja,omelan dan SP yang
bisa saja keluar dari management radio.
Meski awalnya sungguh merasa
tidak nyaman karena keterpaksaan,sekarang saya justru sangat merindukannya. Mengingat
kondisi masa itu membuat rasa syukur yang luar biasa selalu hadir. Meski kehidupan
saya saat ini belum sepenuhnya seperti yang saya harapkan,setidaknya jauh lebih
baik dari kehidupan saya sebelumnya. Bahkan saya memiliki bekal yang sangat
luar biasa untuk senantiasa mampu meraih kehidupan yang lebih baik.
Kebiasaan baik memang kadang
harus dipaksa untuk dilakukan. Meski awalnya dengan keterpaksaan,namun jika
kita terus menerus melakukan secara konsisten dan ketekunan serta kesungguhan
hati,insya Allah itu akan menjadi sebuah karakter yang akan membentuk pribadi
kita menjadi luar biasa. Maka bersyukurlah jika saat ini anda mendapatkan
kesempatan untuk ‘dilatih’ menjadi pribadi2 yang luar biasa,lewat cara2 yang
mungkin anda anggap tidak menyenangkan. Seperti kata Andrie Wongso,jika keras
terhadap diri kita,maka kehidupan akan lemah bagi kita. Tapi kita lemah
terhadap diri kita,maka kehidupan akan keras terhadap kita.
Selamat menjalankan ibadah puasa
ramadhan 1433 H,salam SuksesMulia.
Teteup Semangat !!!
210712
Tidak ada komentar:
Posting Komentar