Selamat datang.
Blog ini saya buat sebagai bentuk keyakinan saya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi manfa'at bagi orang lain, bisa jadi melalui berbagai pengalaman pribadi yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Perbedaan sudut pandang seharusnya membuat kita menjadi semakin kaya dan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap sebuah pilihan.
Terimalah blog yang sederhana ini dengan keterbukaan pikiran agar menjadi manfa'at jika itu baik, dan jika tidak baik maka abaikanlah.

Teteup Semangat !!!

Minggu, 09 Oktober 2011

BELAJAR GRATIS DAN DIBAYAR



Kalo seandainya ada pertanyaan, siapa yang mau belajar secara gratis?
Ryan yakin sekali anda semua yang membaca tulisan ini pasti akan mengacungkan tangan.
Kalo kemudian pertanyaan dilanjutkan, siapa yang mau belajar secara gratis dan dibayar?
Ryan yakin sekali lagi, anda yang membaca tulisan ini kembali akan mengacungkan tangan. Bahkan mungkin tidak hanya satu tangan anda, tapi keduanya.

Sadarkah anda, bahwa setiap hari dalam proses perjalanan kehidupan kita adalah sebuah proses belajar? Bersyukurlah jika anda menyadari hal tersebut, karena itu berarti anda selalu ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Entah itu di keluarga, masyarakat, pekerjaan, maupun dalam usaha anda. Dan itu artinya anda merasa sedang belajar, setiap hari dalam hidup anda. 

Apa yang sesungguhnya anda cari dalam pekerjaan ato usaha anda? 
Sangat disayangkan jika ternyata anda hanya sekedar mencari gaji ato materi semata, karena begitu banyak hal bermanfa'at lainnya yang bisa kita dapatkan dalam aktifitas tersebut. Percayalah, anda sangat rugi jika waktu anda selama 8 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu serta 26 hari dalam sebulan bahkan kadang lebih, hanya dihargai oleh gaji, meskipun 2 ato 3 kali dari UMR. Ryan tidak akan mengupas lebih jauh tentang manfa'at apa saja yang bisa anda dapatkan tersebut, tapi cobalah anda amati dan gali lebih dalam dari sekitar anda.
Ryan hanya ingin berbagi cerita tentang betapa nikmatnya belajar secara gratis dan dibayar pula.

Pendidikan formal ryan hingga saat ini hanyalah SMK jurusan elektronika. Meski orang tua menginginkan ryan untuk melanjutkan kuliah, ryan memutuskan untuk langsung terjun ke kehidupan yang sesungguhnya. Kampus pendidikan kehidupan ryan yang pertama adalah sebuah stasiun radio tidak resmi yang justru mewajibkan penyiarnya untuk ikut serta bayar listrik operasional radio setiap bulannya. Disinilah untuk pertama kalinya ryan mengenal berbagai istilah dalam dunia broadcast, dunia siaran radio. Di kampus yang pertama ini, ryan belum bisa belajar secara gratis tapi tetap harus bayar.
Setelah lulus pada tahap ini, ryan masuk dalam level kampus kehidupan yang lebih tinggi, yaitu sebuah stasiun radio yang sudah cukup punya nama di kotaku dan resmi sebagai radio siaran swasta berijin. Dari rekan2 senior di radio inilah sangat banyak hal baru yang ryan pelajari, baik itu seputar siaran, marketing, managemen, pembukuan, hingga sebuah dunia baru yang begitu menyenangkan Master Of Ceremony.

Peluang untuk naik ke level yang lebih tinggi kembali ryan dapatkan, melalui tawaran untuk bergabung di sebuah Tv lokal dikotaku. Dibayar? No way, gratis alias gretong. Kog mau?! Lha, kenapa harus ditolak kalo seandainya dengan begitu ryan bisa belajar secara gratis bagaimana mengoperasikan kamera, mulai dari handycam sampai kamera BETA. Ryan juga berkesempatan untuk mempelajari bagaimana proses editing dan mengedit gambar, termasuk juga sebagai operator di ruang mixing video audio. Anda tahu, berapa biaya yang harus dikeluarkan jika anda belajar di kampus beneran? 1jt? 2jt? ato lebih? Nah, ryan belajar itu semua secara gratis. Bahkan tidak sampai setahun kemudian, ryan dibayar untuk semua yang ryan pelajari secara gratis tersebut.
Tidak hanya itu saja, di kampus inilah kemudian ryan mulai besar dalam segala hal. Baik dalam hal jaringan, karena sebagai reporter dan kameraman ryan kerap bertemu dengan banyak sekali orang, mulai dari pejabat sampai dengan penjahat. Dari sini pulalah ryan mulai merasakan nikmatnya silaturahmi dan berbagi, sebagai presenter ryan akhirnya kerap diundang sebagai MC di acara pemerintahan maupun perusahaan, dan salah satunya adalah Telkomsel, yang pada akhirnya menjadi kampus ryan yang berikutnya.

Di kampus ini, ryan mendapat kesempatan belajar yang semakin memperkuat apa yang sudah ryan pelajari sebelumnya, dalam segala hal. Baik itu kepribadian, komunikasi, etika, marketing, dan juga hubungan antar personal di perusahaan. Dan tentu saja, sambil terus belajar banyak hal, ryan dibayar. Hehehehe... enak ya?!
Ryan percaya, semua tempat bisa kita jadikan sarana untuk belajar, termasuk tempat anda bekerja ato berusaha. Tentu saja, hal yang kita pelajari akan sangat berbeda, tergantung tempat aktifitas kita sehari-hari. Kalo ryan kuncinya sederhana saja, jangan segan2 untuk membantu pekerjaan orang disekitar kita, apapun itu. Kemudian, jangan hanya mengerjakan yang biasa dan bisa kita kerjakan. Cobalah untuk melakukan pekerjaan yang tidak biasa dan tidak bisa kita kerjakan, tentu akan lebih baik jika mengerjakannya dengan orang yang memang biasa dan bisa mengerjakannnya.

Buat ryan, tidak ada pekerjaan yang sia2 asal kita mengerjakannnya dengan sungguh2 dan ikhlas. Pasti ada manfa'at yang bisa kita dapatkan meski kadang tidak secara langsung, tapi nanti dikemudian hari. 

Ma'af jika ada yang kurang berkenan.

Teteup semangat !!! 

30 januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar