Selamat datang.
Blog ini saya buat sebagai bentuk keyakinan saya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi manfa'at bagi orang lain, bisa jadi melalui berbagai pengalaman pribadi yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Perbedaan sudut pandang seharusnya membuat kita menjadi semakin kaya dan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap sebuah pilihan.
Terimalah blog yang sederhana ini dengan keterbukaan pikiran agar menjadi manfa'at jika itu baik, dan jika tidak baik maka abaikanlah.

Teteup Semangat !!!

Minggu, 09 Oktober 2011

I love my world 3

Tidak ada pekerjaan yang sia2.

Apa yang kita dapatkan hari ini, tergantung dari apa yang kita lakukan di masa lalu. Tidak lama setelah radio Bharata dibubarkan, saya ditawari untuk bergabung dengan salah satu radio siaran swasta yang ada di kota saya. Kebetulan mereka membutuhkan tambahan penyiar, dan mereka juga telah mengenal saya sebelumnya saat masih di radio bharata. Daripada tidak ada kegiatan rutin yang menghasilkan, saya akhirnya menerima tawaran itu. Lumayan... sambil mengisi waktu luang, bisa belajar siaran, dapat honor lagi. Siapa tau juga ntar bisa jadi MC kondang seperti yang aku liat di TVRI (waktu itu).

Saya beruntung bisa bergabung dengan radio NBI. Saya beruntung bisa bertemu dan banyak belajar dari para senior seperti bang Rivai rinaldi, Adi Kusuma, dan beberapa nama lainnya. Didikan mereka yang keras membuatku menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Apalagi mereka juga menuntutku untuk selalu kreatif dan mengembangkan diri.

Saya masih ingat sekali... Saat meeting kami semua diminta untuk membuat program yang mampu mengangkat nama radio kami, setidaknya program tersebut dapat diterima pendengar. Berdasarkan survey di lapangan dan hasil ngobrol dengan pendengar, saya mengusulkan sebuah acara yang menghadirkan lagu2 dangdut. Ide itu ternyata tidak mendapat sambutan baik, apalagi saat itu dangdut masih sangat dekat imejnya dengan musik kampungan. Namun ide ini ternyata mendapat dukungan dari owner, yang juga melihat ini adalah peluang pasar yang bagus. Setelah melalui perdebatan, acara itu akhirnya disetujui dengan syarat, saya harus membawakan acara tersebut dan tidak ada teman lain yang bersedia untuk mengisi jadwal acara tersebut. Tantangan ini saya sambut dengan senyuman. Tidak ada salahnya mencoba, toh tidak ada ruginya buat saya. Saya sendiri tidak pernah terlalu pusing dengan anggapan bahwa dangdut adalah musik kampungan ato yang lain2nya. Bagiku semua musik adalah sama. Seperti makanan, ini hanya masalah selera. Dan kita gak bisa memaksakan selera kita pada orang lain kan???

Alhamdulillah... Kehadiran musik dangdut ternyata diterima oleh pendengar, apalagi mereka merasa cocok dengan gaya siaran saya dalam membawakan acara tersebut. Perlahan namun pasti, saya sudah mulai mendapatkan penggemar dari berbagai kalangan. Mulai dari anak sekolah, ibu rumah tangga, sampai dengan para pedagang di pasar2.

Banyak kenangan manis selama menjadi penyiar dangdut. Yang pasti, pendengar dangdut adalah pendengar yang sangat fanatik. Seringkali mereka sengaja datang ke studio saat saya sedang siaran hanya ingin sekedar melihat secara langsung penyiar yang membawakan acara favorit mereka. Dan setiap kali, mereka datang tidak dengan tangan hampa. Selalu ada buah tangan yang mereka sertakan. Apa yang mereka bawapun tergantung dengan profesi mereka. Jika mereka adalah pedagang, sudah pasti yang mereka bawa adalah barang dagangan mereka, bisa sayur2an, ikan, kerupuk, buah2an, sampai dengan pakaian jadi bahkan uang !!! Wah... saya gak pernah bermimpi sampai seperti ini. Saya hanya ingin menghibur dan berbagi kegembiraan dengan mereka yang suka dengan lagu dangdut. Buat saya, dangdut adalah musik yang asik. Meskipun syairnya sedih, yang nyanyi sampai keluar air mata, musiknya tetep aja asik buat goyang.

Meski hanya dalam lingkup kecil, saya telah merasakan menjadi selebritis. Dikenal banyak orang, selalu disapa oleh orang yang kadang kita lupa pernah kenal dan ketemu dimana. Saya yang sebenarnya tidak bisa menyanyipun terpaksa harus belajar menyanyi, karena setiap kali hadir pada undangan mantenan atau event yang ada hiburannya, mereka selalu meminta saya untuk menyanyi. Lagunya tentu saja dangdut, karena mereka mengenalku sebagai penyiar dangdut. Jujur... saya gak bisa nyanyi, apalagi dangdut. Tapi demi untuk tidak mengecewakan mereka, saya memaksakan diri untuk bernyanyi. Dan akhirnya mereka tau, saya tidak banyak hapal lagu dangdut. Karena setiap kali nyanyi, lagunya adalah syahdu ato sakit gigi. Hehehehehehehehe.....

Banyak hal yang tidak bisa saya lupakan selama bergelut dengan dunia dangdut, yang terlalu banyak jika diceritakan semuanya. Mungkin saya akan membagi satu saja. Suatu sore ketika sedang siaran, saya menerima telepon dari salah seorang penggemar, seorang ibu yang sedang hamil muda. Ia mengatakan sangat ingin bertemu, bahkan ia sudah meminta ijin pada suaminya untuk berkunjung ke studio. Menurut suaminya, istrinya itu sedang hamil muda dan ngidam ingin bertemu serta mengenal Ryan Widiyanto, penyiar dangdut yang selama ini hanya ia dengar suaranya. Karena jarak rumahnya yang lumayan jauh, saya menawarkan diri untuk datang ke rumahnya, supaya dia gak kerepotan dengan kehamilannya. Ternyata dia sangat menyambut baik usul itu, dan berjanji akan melakukan penyambutan yang istimewa.

Dan begitulah...keesokan harinya saya datang mengunjunginya. Dan seperti janjinya, ia dan suaminya menyambut dengan sangat istimewa. Meski belum saling kenal, mereka menyambut saya seperti layaknya keluarga jauh yang sudah lama tidak bertemu.

Jadi kangen sama mereka semua...
Semoga...semua tetap baik2 saja.
Teruslah melakukan yang terbaik saat ini, karena kita tidak tahu apakah masih ada kesempatan untuk mengulanginya di esok hari.

Teteup semangat !!!
23 september 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar