Selamat datang.
Blog ini saya buat sebagai bentuk keyakinan saya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi manfa'at bagi orang lain, bisa jadi melalui berbagai pengalaman pribadi yang semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Perbedaan sudut pandang seharusnya membuat kita menjadi semakin kaya dan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap sebuah pilihan.
Terimalah blog yang sederhana ini dengan keterbukaan pikiran agar menjadi manfa'at jika itu baik, dan jika tidak baik maka abaikanlah.

Teteup Semangat !!!

Minggu, 09 Oktober 2011

Marketing katrok

" Wah, baru mborong ya pak?" tanya seorang ibu yang juga sedang antri dibeselahku.


" Gak bu, ini barang dagangan saya. Kebetulan barusan ada yang mo lihat contoh barang " jawabku sembari tersenyum manis.

" Oooo, saya kira mborong. Itu Bed Cover ya pak? " tanyanya kemudian.

" Bukan bu, ini selimut jepang. Selimut anti alergi dan juga anti bakteri, saya distributornya untuk kalimantan " kataku kemudian sambil tersenyum lebih manis.

" Selimut jepang? boleh lihat pak? " tanyanya kemudian sembari mulai membuka dan mengelus-elus selimut yang kubawa.

" Iya bu, kami menyebutnya seperti itu. selimut ini diproduksi oleh pabrik yang menggunakan teknologi jepang di indonesia. Sebenarnya selimut ini selimut ekspor, namun kami diberikan kesempatan untuk memasarkannya di indanesia. Saat ini saya juga sedang mencari reseller untuk membantu penjualan selimut jepang ini di kalimantan " kata saya sembari menyerahkan selembar kartu nama.

" Bahannya lembut ya pak " komentarnya saat tangannya menyentuh the princess yang kubawa.

" Itu baru yang 80% bu, yang ini lebih lembut karena bahannya 100% acrylic " kataku sembari membuka dan menyodorkan kawai pink.

" Modelnya juga banyak bu, mulai yang untuk bayi, remaja ato abg, sampai dengan dewasa " lanjutku sambil menyodorkan buku katalog. " Semuanya ada di dalam katalog ini bu " .

" Wah, modelnya bagus2. Kalo saya mo ikut njualkan, syaratnya gemana mas? " tanya ibu itu antusias.

" Caranya gampang bu. Ibu cukup belanja diawal sebesar 1jt rupiah, itu bisa dapat sekitar 6 ato 7 selimut, dan ibu sudah akan mendapatkan harga reseller yang sangat special. Selanjutnya ibu bebas mo belanja berapapun, akan tetep dapat harga reseller " jelasku juga dengan antusias.

" Syarat lainnya ada gak? " tanyanya

" Gak ada bu. Oia, kami juga ada garansi retur barang. Artinya, jika ibu punya model brb-1 tapi konsumen mau brb-2 maka ibu bisa tukar model tersebut dengan yang dimaui konsumen " jelasku.

" ok pak, nanti saya hubungi bapak lagi ya " kata ibu itu sambil berlalu menuju meja CS karena nomer antriannya sudah dipanggil.


Percakapan itu terjadi pada ruang tunggu antrian CS di sebuah bank, dan kerapkali terjadi setiap kali ryan nenteng2 Selimut Jepang saat menyelesaikan sebuah urusan. Entah itu saat setoran ke bank, bayar air, bayar listrik, jalan ke mall, dan ke tempat2 lain dimana banyak orang berkumpul. Di saat lain, ryan terpaksa harus mohon ma'af pada seorang ibu karena anaknya nangis minta barbie yang ryan bawa, sementara (katanya) dia gak bawa uang yang cukup. Melihat dari pengalaman tersebut, ryan pada akhirnya kerap menenteng-nenteng Selimut Jepang dalam berbagai kesempatan, kecuali ketika harus MC.

Awalnya memang karena ada yang mo lihat contoh, sementara ryan juga harus segera menyelesaikan suatu urusan dengan bank. Tapi kini, semua adalah rekayasa, semua memang ryan sengaja. Artinya, dari rumah ryan memang sudah bawa Selimut Jepang. Supaya mereka tahu, ryan jual Selimut Jepang. Cara ini masih sering ryan gunakan, dan terbukti masih sangat efektif untuk memperkenalkan produk kita.


Buat rekan2 yang ingin menggunakan cara ini, ada beberapa tips yang bisa ryan bagi :
1. Putuskan urat malu anda
2. Bawa minimal 2 contoh Selimut Jepang, yang bahan 80% dan 100% acrylic
3, Jangan pernah lupa bawa katalog
4. Jangan menawarkan pada security. Anda bisa diusir karena dikira sales
5. Perkuat produk knowledge, semua ada di http://www.rajaselimut.com/
6. Follow up
7. Teteup Semangat.


Semoga bermanfa'at.
31 maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar